Basis sains atau IPA adalah eksperimen, data dari hasil penelitian atau analisis masalah yang berupa fakta-fakta yang diamati. Sedangkan basis eksperimen adalah metode ilmiah. Metode ilmiah ini sudah harus dikenalkan sejak dini (bisa dimulai dari rumah) dengan tingkatan masing masing fase.Â
Siswa dirangsang untuk selalu penasaran terhadap fenomena yang ada atau terjadi disekitarnya, kemudian diajak untuk menemukan masalah dan bagaimana untuk mengatasinya (problem solving).
Implementasi Integrated Learning by Project yang dilakukan oleh Guru penggerak dan pengajar IPA SMA Taruna Nusantara Magelang di kelas X, dengan mengusung tema "global warming" menuntut keseriusan agar program dapat terlaksana dengan baik, lancar dan sesuai tujuan pembelajaran merdeka belajar yaitu siswanya senang dan merdeka, walaupun tetap memperhatikan konsep pembelajaran sebagaimana mestinya, karena setelah SMA akan melanjutkan ke studi lanjut yang masih menggunakan sistem seleksi akademik.
Langkah-langkah proyek dapat diperhatikan dalam infografis berikut :Â
Mengapa dengan belajar seperti ini siswa menjadi senang ?
Karena siswa diberikan ruang untuk mengeksplorasikan diri dalam menentukan topik proyek, searching referensi dan literasi menggunakan akses internet, waktu  dan tempat mengerjakan bisa dimana saja (kelas, asrama, Perpustakaan dan Laboratorium), berkolaborasi dengan teman teman dan guru(pamong), bisa berkomunikasi dengan pihak luar termasuk ortusis/keluarga dalam mendukung proyek.
Pada saat gelar karya, siswa secara berkelompok untuk dapat menampilkan hasil proyeknya dengan kreatifitas masing masing secara maksimal dengan percaya diri tinggi.
Sedangkan dalam pembelajaran proyek ini tujuan utamanya pada proses dari mencari ide sampai dengan penyelesaian proyek, melalui tahap dan urutan atau sistem tertentu agar tujuan akhir dapat terlaksana dengan baik dan benar.
Kemudian yang tidak boleh terlupakan adalah tugas guru. Guru disini mendampingi, memantau, membantu kelancaran kegiatan dan memberikan evaluasi berupa feedback dan refleksi terhadap proyek maupun progres diri siswa selama ini. Walaupun penilaian bentuk tes masih diperlukan untuk meyakinkan pemahaman pengetahuan tentang konsep pembelajaran yang diharapkan.
Penghargaan atau reward harus segera diberikan agar siswa semakin semangat dan termotivasi untuk melakukan proyek proyek berikutnya dengan tema yang lain sesuai fase dan dimensi profil pelajar pancasila yang diharapkan.
Reward tidak harus mewah, setidaknya sesuatu yang dapat menghargai apa yang sudah dilakukan oleh siswa ( seperti piagam atau yang lainnya) dan diberikan kepada seluruh siswa. Untuk menambah semangat lagi bagi yang dipandang proyeknya sudah lengkap diberikan tambahan reward untuk tim/kelompoknya ( seperti diikutkan lomba dan lain sebagainya).
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H