[caption caption=" Kesemrawutan lalu lintas di Kota Padang Rabu (2/3/16) malam Pasca Gempa Berpotensi Tsunami Foto Dokumen Pribadi"][/caption]Pada hari Rabu tanggal 2 Maret 2015 telah terjadi gempa bumi tektonik berkekuatan 7,8 SR yang terjadi pada pukul 19.49.47 WIB, di wilayah Mentawai dan Sumatera Barat. Titik gempa terletak pada koordinat 4,92 derajat lintang selatan dan 94,39 derajat bujur timur dengan kedalaman hiposenter 16 kilometer, tepatnya di Samudera Hindia pada jarak 636 kilometer arah baratdaya Mentawai.
Gempa ini sontak membuat warga dan masyarakat yang berada dikota Padang panik, mereka berhamburan keluar rumah dan segera meninggalkan rumah mereka dengan berlari maupun dengan kendaraan yang mereka miliki seperti kendaraan roda dua maupun roda empat setelah memperoleh informasi bahwa gempa bumi tersebut berpotensi tsunami disebagian wilayah Indonesia sebagai yang disampaikan oleh BMKG melalui akun twitternya @infoBMKG.
Kepanikan tersebut tentunya membuat jalan jalan dikota Padang menjadi macet parah, hampir disetiap perempatan lampu merah terjadi kemacetan parah, hal tersebut disebabkan karena masyarakat secara bersamaan menuju daerah yang lebih tinggi utamanya menuju daerah Indarung dan kawasan Universitas Andalas.
Dalam menghadapi potensi tsumani tersebut, seyogyanya masyarakat tetap tenang dan tidak menimbulkan kemacetan, karena kemacetan yang terjadi akan menghambat jalur evakuasi dan juga akan membuat waktu tempuh menuju dataran yang lebih tinggi menjadi lebih lama.
Inilah beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam menghadapi potensi tsumani :
1.Usahakan agar tetap tenang dan tidak panik,hindari menggunakan kendaraan yang akan menyebabkan kemacetan pada akhirnya akan menghambat jalur evakuasi karena tsunami tidak terjadi secara spontan namun ada tenggat waktu setelah terjadinya gempa;
2.Kenali Shelter terdekat dari tempat tinggal anda biasanya berjarak paling jauh 1 s.d. 1,5 Km, segera menuju shelter tempat evakuasi penyelamatan, dan percaya bahwa shelter ini dapat menyelamatkan kita dari gelombang tsumani karena bangunan ini telah dibangun sedemikian rupa sehingga tahan gempa dan terjangan gelombang tsunami.
3.Amati keadaan disekitar anda ketika melakukan penyelamatan, carilah bangunan bertingkat lebih dari 2 lantai dengan catatan tidak ada kerusakan pada struktur bangunan, seperti tiang, tembok atau lantai.
4.Untuk bangunan yang layak untuk dijadikan sarana evakuasi vertikal berdasarkan penelitian Fauzan dari Universitas Andalas Padang dalam jurnal Rekayasa Sipil yang berjudul Evaluasi Existing Building Pembuatan Peta Evakuasi Vertikal terhadap Tsunami di Kota Padang, bangunan vertikal yang layak dijadikan sarana evakuasi vertikal diantaranya : (a) Hotel Mercure (b)Plaza Andalas, (c) Hotel Eden, (d) Masjid Raya Padang, (e) Kantor Gubernur Sumatera Barat (f) Masjid Taqwa Muhammadiyah, (g) Masjid Nurul Iman, (h) Masjid Baitul Muttaqin
5.Sementara apabila kita ingin mencapai dataran yang lebih tinggi daerah tersebut harus dapat dicapai dalam waktu 30 menit dengan berjalan kaki.
Menurut Badan Meteorologi dan Geofisikan (BMKG) melalui akun twitternya @infoBMKG mencatat hingga hari Kamis dini hari pukul 03.00 WIB tercatat ada 6 aktivitas gempabumi susulan dengan kekuatan yang terus mengecil. Berdasarkan data gempabumi susulan ini diyakini bahwa tidak akan terjadi gempabumi dengan kekuatan yang lebih besar. Untuk itu masyarakat dihimbau untuk tetap tenang dan tidak terpancing oleh isu. Pastikan bahwa informasi terkait gempabumi dan tsunami bersumber dari BMKG.
Note; diolah dari berbagai sumber
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H