Mohon tunggu...
Kuncoro Maskuri
Kuncoro Maskuri Mohon Tunggu... Dosen - Doktor Linguistik Pragmatik

Pembelajar Bahasa/Linguistik, Sosial Budaya, Pendidikan, dan Keagamaan. (email: dibyomaskuri@gmail.com)

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Puisi | Nyamuk

7 Juli 2018   12:25 Diperbarui: 7 Juli 2018   12:43 532
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
 (sumber: republika.co.id)

                             NYAMUK                                                                    

Nging....ngiiing... seekor nyamuk berkitar-kitar

Suara nging-ngingnya iringi malam sepi

Tak lelah ia berkitar cari tempat hinggap

Sekujur tubuh jadi incaran hinggapnya

Hinggap untuk menghisap darah segar

Seluruh tubuh jadi incaran hisapnya,

Bisa di kening, pipi, tangan, atau kaki

Matanya tajam, ia tahu dimana darah segar

Clek... seekor nyamuk hinggap di lengan

Kubiarkan ia berdiri bersiap menghisap

Lalu, kurasakan ia menggigit dan menghisap

Sehisapan darah segar sudah hilangkan lapar

Kenyang, ia pun bergegas pergi tanpa suara

Nyamuk, si kecil kurus tak pernah ngantuk

Ia pergi mencari kuburannya sendiri

(solo7207072018)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun