Mohon tunggu...
Kuncoro Maskuri
Kuncoro Maskuri Mohon Tunggu... Dosen - Doktor Linguistik Pragmatik

Pembelajar Bahasa/Linguistik, Sosial Budaya, Pendidikan, dan Keagamaan. (email: dibyomaskuri@gmail.com)

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Aduh!

13 Mei 2018   16:30 Diperbarui: 13 Mei 2018   16:43 559
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

ADUH!

'Aduh!', ini keluhan rasa sakit atau kecewa

'Aduuuuuh...!!!',  rasa sakit atau kecewa berat

'Aduh!...Aduuuuuh....!!!', ini rasa sakit sekaligus kecewa berat

Tiap insan hampir pasti pernah mengucapkannya

'Aduh! Sialan!' , ini ekspresi kesal hati yang sangat

'Aduh! Kurang ajar!' ini rasa jengkel terus mengumpat

'Aduh! Bangsat!', ini jengkel berat terus mengumpat

'Aduh! Kurang ajar! Bangsat!', jengkel berat terus mengumpat berlipat

Jengkel, kecewa, kesal hati pasti dialami, tak elok mengumpat

Tak mengeluh saat sakit atau kecewa, ...itu berat

Tak mengumpat saat jengkel atau kesal hati, ... itu lebih berat

Lisan biasa mengeluh dan mengumpat, ...itu sakit berat

Mengucap astaghfirullah saat sakit, ...ini hebat

Mengucap alhamdulillah saat jengkel, ...ini lebih hebat  

Sakit,kecewa, dan jengkel ucap alhamdulillah, hanya segelintir  yang kuat

Menjadi yang segelintir itu, sungguh sangat berat

(solo4805052018)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun