Mohon tunggu...
Kuncoro Maskuri
Kuncoro Maskuri Mohon Tunggu... Dosen - Doktor Linguistik Pragmatik

Pembelajar Bahasa/Linguistik, Sosial Budaya, Pendidikan, dan Keagamaan. (email: dibyomaskuri@gmail.com)

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Kepanasan

16 April 2018   16:01 Diperbarui: 16 April 2018   16:03 353
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Saat suhu udara tinggi, rasanya kepanasan

Tubuh pun rasakan panas dan keringatan

Tenggorokan serasa kering dan kehausan

Otot dan tulang cepat merasa kelelahan

Kepanasan bisa terjadi karena iri hati

Anggap diri paling benar sendiri

Anggap diri insan paling suci

Berpikir dan berucap tidak dengan hati

Saat iri hati, berarti hati sedang panas

Jadi kering ingatan, ucapannya memanaskan

Sampai-sampai insan yang lain disetankan

Ucapan pedas buat suasana tambah panas

Membiarkan kepanasan adalah penyiksaan

Tubuh kepanasan, sejukkan dengan angin

Hati panas, sejukkan dengan ucapan santun

Santun berucap, hati dan pikiran  disejukkan

(solo3815042018)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun