Sebagian besar tidak datang ke peresmian. Padahal peresmiannya menghabiskan 5000 dolar AS atau Rp 75 juta saat ini.  Seperti apa mewahnya suasananya? De Locomotief mendiskripsikan detail. Â
Sekitar pukul 08.30 WIB, konsul Britania Raya, Tuan Warren, dan para anggota dewan kota bersama para wanita berkumpul di sekitar juru masak, dan semuanya dipotret.Â
Pada 09.00 WIB  acara dimulai tepat ketika Residen Surabaya tiba.  Tuan Warren mulai memberi sambutan. Awalnya dia memuji warga kota yang ramah terhadap warga negara Inggris. Kemudian dia bilang, sebagai wujud rasa terima kasih kepada kota ini, diputuskan dibuatkan souvenir berupa jam kota mirip menara jam Inggris, yang dikirim dari Inggris untuk  memperingati kenaikan tahtah Ratu  Inggris.
Residen juga berbicara tentang hubungan persahabatan antara Inggris dan Belanda dan berharap ini bisa langgeng, sama seperti ia berharap bahwa jam itu akan selalu tetap dalam keadaan baik di tempatnya. acara pesta dilanjutkan di club Concordia yang lokasinya berjarak 200 meter dari monumen itu.Â
Beberapa hari kemudian muncul kritik keras di surat pembaca ditulis B Ledeboer J Mzn di koran Soerabaijasch Handelsblad :Â "Tuan Editor, Saat itu tanggal 31 Agustus di pagi hari. Saya pergi ke kantor pos dan melewati taman kota. Kumpulan orang membuat saya curiga ada sesuatu yang istimewa yang terjadi dan karena keingintahuan itu saya berhenti,"Â terangnya. Tampaknya Ledeboer menyimak dua pidato dari dua pejabat dua negara itu. Menurutnya ini peristiwa yang aneh.Â
Aneh karena kenapa ucapan terima kasih warga Inggris ke  Surabaya itu diucapkan dalam sebuah tugu untuk penghormatan ke ratu mereka. Bukan untuk menghormati ratu  Belanda.Â
"Setiap orang Belanda yang berpikiran benar telah menemukan sesuatu yang mengejutkan ketika melihat tugu peringatan ini untuk ulang tahun ratu Inggris. Saya ingin tanya kepada Redaksi, bagaimana pendapat orang Belanda di Surabaya? Berterima kasih atas ruang yang disediakan dari orang Inggris untuk ratunya orang Inggris,"
Jawaban editor, satu hari kemudian: "Kami tidak keberatan memuat protes soal jam itu di koran kami," terang redaksi. Soerabaijasch Handelsblad menjelaskan memang sesuatu keliru.Â
Prasasti dalam tugu jam itu juga tidak secara jelas menyatakan apa maksud dari para donor itu. "Peringatan hari jadi ratu Inggris tidak harus diperingati di koloni negara lain" tukas Soerabaijasch Handelsblad.