Di Palembang, konsesi diberikan kepada de Petroleum Mij Sumatra Palembang (Sumpal). Dia mengesplorasi ladang minyak di daerah Ilir dan Banjoe Asin.Â
Pada tahun 1898 perusahaan ini mulai disempurnakan, Petroleum Mij kemudian merambah Moeara Enim, Sumatera Selatan. Minyak-minyak dari Palembang tengah ini plus minyak mentah dari Babat di Palembang Utara dialirkan melalui pipa yang dibagun sepanjang 140 km untuk memompa minyak ke kilang Pladjoe, Palembang.
Kapasitas pipa ini mencapai 600 ton minyak mentah per hari. Minyak Babat juga diangkut dengan pipa ke Pladjoe. Perusahaan minyak Petrol Mij di Moesi Ilir mendirikan kilang sendiri di Bagoes Koening sebelah Pladjoe.
Di Jawa, perusahaan minyak Rembang, Jawa Tengah didirikan pada tahun 1895, perusahaan ini mulai bekerja di sumur minyak Blora. Tahun 1899, lahir juga perusahaan minyak di Japara, Tegal, Madura.Â
Di Kalimantan, perusahaan minyak mulai mengeksplorasi daerah Amutai, wilayah Kabupaten Hulu Sungai Utara Kalimantan Selatan. Pada tahun 1907, Dua raksasa perusahaan minyak dunia Shell dan Royal Duch menyatukan diri menjadi satu perusahaan bernama De Bataafsche Petroleum Maatschappij (BPM). Setelah program nasionalisasi tahun 1950, BPM inilah yang menjadi cikal bakal Pertamina.
Pada 1924, Standard Oil of California (Socal), grup Standard Oil yang lainnya, mengirimkan geologisnya ke Hindia Belanda. Socal mendirikan Nederlandsche Pasific Petroleum Maatschappij (NPPM) pada 1930. Pengeboran pertama dilakukan pada 1935 di Blok Sebangga, sekitar 65 km utara Pekan Baru, Riau.
Pada 1936, NPPM diberi konsesi di Rimba, dikenal dengan Rokan Block, Sumatera Tengah. Pada tahun yg sama, Socal berpatungan dengan Texaco untuk mengelola sebagai pemilik bersama dengan nama baru, yaitu California Texas Oil Company (Caltex).
Saat Caltex mempersiapkan pengeboran di Sumur Minas di Siak, Riau, Jepang datang tahun 1942. Pengeboran dilanjutkan Jepang dan menghasilkan 800 bopd dari sumur berkedalaman 700m. Setelah Perang Dunia berakhir, para ahli geologi NPPM mengebor Sumur Minas-1. Penemuan inilah yang merupakan cikal bakal penguasaan Caltex (dan kemudian Chevron) terhadap cadangan minyak terbesar di Indonesia saat ini.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H