Mohon tunggu...
Kunala Efendi
Kunala Efendi Mohon Tunggu... Jurnalis - Journalist

Penulis paling baheuheugia

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

"Hujan Bulan Juni" dari Masa ke Masa

15 Maret 2019   15:14 Diperbarui: 17 Maret 2019   11:44 155
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hobi. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Sapardi menurut saya berhasil merasuki sisi paling sensitif para pembaca. Dalam Hujan Bulan Juni, Sapardi memberi pencerahan bahwa tak semua rindu mesti diutarakan, tak semua perasaan layak diungkapkan. Sapardi pada bait akhir puisi "Dibiarkannya yang tak terucapkan diserap akar pohon bunga itu" ingin menyampaikan bahwa akan bijak jika kita membiarkan sebuah perasaan tetap berada di dalam, tersimpan dan tetap kokoh layaknya sebatang pohon.

Siapalah yang tak langsung jatuh hati pada puisi Sapardi. Wajar, bila setiap orang mencintai puisi Sapardi dibanding puisi lainnya. Tapi kecintaan setiap orang juga tak bisa saya generalisasikan untuk zaman sekarang. Barangkali puisi dengan tema dan bahasa sederhana memang sedang hits di era sastra digital hari ini. Tergantung selera sih. Saya seleranya indomie rasa kari ayam :)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun