Mohon tunggu...
Kunala Efendi
Kunala Efendi Mohon Tunggu... Jurnalis - Journalist

Penulis paling baheuheugia

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Perempuan Malam

8 Maret 2019   15:22 Diperbarui: 8 Maret 2019   15:31 37
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Aku terus melangkah. Jalan belinyang. Hujan pasti sangat deras

Tak ada tempat aman, angin kencang

Sesekali menyimpuk badan yang ruai

Aku berjalan hati-hati

Genangan air yang menuju ke sebuah lubang

Memuat kematian kecil yang menakutkan:

Ponsel serta jam yang mati menuntunku

Ke halte yang sepi.

 

"Bagaimana aku bisa lekas sampai ke rumah jika jalan tak pernah tuntas kuraba?"

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun