Mendengar kata matematika, biasanya hal-hal rumit yang langsung terpikir oleh banyak orang. Matematika adalah salah satu mata pelajaran yang telah kita jumpai saat duduk di bangku Sekolah Dasar (SD), bahkan mungkin ada sebagian yang telah mempelajarinya lebih dulu saat TK (Taman Kanak-kanak) atau PAUD (Pendidikan Anak Usia Dini). Tetapi mengapa banyak orang yang memiliki sikap negatif terhadap matematika?
Namun, tahukah Anda bahwa dengan memanfaatkan perkembangan Teknologi, Informasi, dan Komunikasi (TIK) kini siswa jadi senang belajar matematika. Mahasiswa Universitas Singaperbangsa Karawang Program Studi Pendidikan Matematika Semester 6 sedang mencoba membuat inovasi pembelajaran matematika. Kumala Dewi salah satu mahasiswa yang memanfaatkan TIK dalam membuat inovasi pembelajaran matematika tersebut.
Sejauh perjalanan proses pendidikan di sekolah, mata pelajaran matematika dirasa sangat membutuhkan durasi waktu belajar yang lebih untuk mencapai hasil maksimal sesuai rancangan kurikulum yang telah disusun sedemikian rupa oleh pemerintah.
Guru dituntut untuk menciptakan proses pembelajaran di sekolah dengan nyaman dan siswa mudah menyerap setiap materi yang disampaikan guru. Akan tetapi ketika guru membuat rancangan model pembelajaran yang baru guru selalu mendapat kendala dalam alokasi waktu pembelajaran yang tersedia, dan akhirnya siswa dipaksa harus cepat dalam menyerap ilmu yang guru berikan yang pada kenyataannya kemampuan daya serap setiap siswa berbeda-beda. Hal ini menyebabkan tidak maksimalnya siswa dalam belajar matematika, sehingga muncul persepsi siswa yang menganggap bahwa matematika adalah mata pelajaran yang sulit.
Dengan permasalahan tersebut maka diperlukan belajar dirumah untuk menambah waktu belajar matematika siswa. Kumala bermaksud mencari solusi dengan dibuatnya sebuah inovasi untuk penyusunan sumber belajar berbasis web yang interaktif dan menarik sehingga peserta didik berkeinginan untuk mengeksplorasi materi belajar lebih jauh, dan pada akhirnya hasil belajar dapat meningkat.
Dalam penelitiannya Kumala membuat inovasi sistem pembelajaran matematika berupa bahan ajar berbasis website dan youtube dalam pembelajaran matematika. Website tersebut Kumala buat dengan domain www.pintarkreatif.com.
Hasil wawancara sebelum digunakannya Website Pintar Kreatif yaitu terdapat 60% dari jumlah responden merasa dirinya kurang bisa menguasai pelajaran matematika. Hal tersebut dikarenakan mereka menganggap matematika adalah pelajaran yang sulit dipahami. Dan salah satu dari responden mengatakan bahwa matematika dirasa sulit karena guru tidak membahasnya secara tuntas. Tetapi dilain sisi 40% dari mereka menyadari bahwa matematika sangat berguna dalam kehidupan sehari-hari mereka. Sehingga terdapat besar harapan mereka dalam pelajaran matematika untuk dapat memahami matematika dengan mudah.
Kemudian dilaksanakannya inovasi pembelajaran yang telah dibuat oleh Kumala tersebut. Proses pelaksanaan tersebut tidak ditemukan adanya kendala suatu apapun. Sehingga hanya respon positif yang terima oleh Kumala dari responden. Website Pintar Kreatif mudah diakses dan isinya juga mudah dipahami oleh responden. Responden dapat mendownload materi (bahan ajar) matematika berupa tulisan dengan format PDF yang dapat responden baca untuk bahan belajar tambahan dirumah. Responden juga merasa senang karena menjadi paham mengenai konsep dasar (awal mula) dari adanya rumus matematika dengan menonton video yang ada di dalam website yang telah ditautkan pada youtube.
Hasil setelah diterapkannya inovasi pembelajaran matematika ini adalah sikap positif yang dimunculkan oleh responden terhadap matematika. Sikap responden terhadap matematika menjadi lebih positif dengan persentase sikap positif tersebut sebesar 77%.