Mohon tunggu...
Gerardus Kuma
Gerardus Kuma Mohon Tunggu... Guru - Non Scholae Sed Vitae Discimus

Gerardus Kuma. Pernah belajar di STKIP St. Paulus Ruteng-Flores. Suka membaca dan menulis. Tertarik dengan pendidikan dan politik. Dan menulis tentang kedua bidang.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Guru yang Baik Itu Telah Pergi

10 Oktober 2024   21:43 Diperbarui: 10 Oktober 2024   21:46 227
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ungkapan duka dari SMPN 3 Wulanggitang atas meninggalnya Pak Yanto. Dok.pribadi

Sebagai guru senior di Spentig Hewa, suara Pak Yanto sangat didengarkan. Pak Yanto adalah solusi atas setiap permasalahan. Dan bila ada persoalan, Pak Yanto adalah problem solver.

Sembilan tahun bersama di Spentig Hewa, saya mengenal baik dan akrab dengan Pak Yanto. Dan saya bersaksi, Pak Yanto adalah orang yang sangat baik. Kebaikan itu terpancar dari sikap dan cara hidupnya.

Sabar adalah keutamaan hidup yang dimiliki Pak Yanto. Dia tidak pernah marah dengan siapa pun. Baik pada rekan kerja maupun siswa. Yang ada pada Pak Yanto hanya senyum.

Pak Yanto adalah sosok yang humoris. Kehadirannya selalu membawa keceriaan. Di mana ada Pak Yanto, di situ ada canda tawa. Ia membuat suasana yang tegang menjadi rileks.

Pak Yanto adalah figur yang selalu ingin belajar. Ia memiliki rasa ingin tahu yang tinggi dan selalu haus akan ilmu dan pengetahuan. Baginya, belajar bisa dengan siapa saja. Pada guru yunior pun, dia tidak segan belajar.

Pak Yanto adalah pribadi yang terbuka. Beliau bergaul dengan siapa saja dan selalu menerima perbedaan. Menghadapi rekan kerja yang memiliki pandangan lain Pak Yanto tidak memaksakan kehendak. Bila ada yang rekan guru yang berbeda sikap, Pak Yanto menghormatinya.

Dalam kebersamaan ini, banyak yang saya pelajari dari Pak Yanto. Sebagai guru muda dengan darah yang masih "mendidih", dari Pak Yanto saya belajar sikap sabar. Terutama dalam menghadapi anak-anak dengan sikap dan tingkah laku yang "aneh".

Kesabaran adalah salah satu soft skill yang harus dimiliki guru. Guru akan berhadapan dengan anak didik yang berbeda karakter dan tingkah laku. Karena itu guru dituntut menjadi seorang penyabar. Guru yang penyabar akan membuat siswa merasa nyaman dan senang berada di dekatnya.

Dan Pak Yanto tidak mengajarkan definisi tentang kesabaran tetapi memberi contoh bagaimana bersikap sabar. Kesabarannya dalam mendidik menjadi teladan bagi guru-guru muda.

Di Spentig Hewa, Pak Yanto adalah "otak" di balik kesuksesan setiap acara dan atau kegiatan. Setiap susunan acara/ kegiatan dirancang dan dipandu olehnya. Saya beruntung, sejak mengabdi di Spentig Hewa, Pak Yanto mengajak saya terlibat dalam memandu acara di sekolah.

Suatu waktu, Pak Yanto meminta saya, "No, bantu saya pandu acara ini dulu, ya." Sejak saat itu kami berdua saling berbagi peran; selalu bergantian memandu setiap acara di Spentig Hewa. Kalau bukan Pak Yanto yang menjadi MC, berarti saya. Kalau bukan saya yang menjadi MC, berarti Pak Yanto.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun