Upaya mereka akhirnya berhasil. Gol bunuh diri tercipta akibat kesalahan pemain belakang Darma Nusa. Bermaksud menghalau bola lemparan penjaga gawang Spentig Hewa, sundulannya justru masuk ke gawang sendiri. 1 -- 0 untuk Spentig Hewa.
Gol ini memantik semangat laskar Spentig Hewa. Mereka terus melancarkan serangan. Dan gol kedua pun tercipta lewat kaki Roi. Kebobolan dua gol membuat mental anak-anak Darma Nusa runtuh. Mereka mulai kehilangan pola permainan.
Kesempatan ini dimanfaatkan anak-anak Spentig Hewa untuk terus menggempur pertahanan SMP Darma Nusa. Gol ketiga pun lahir lewat kaki Andris. Unggul 3 -- 0 tidak membuat pasukan Spentig Hewa mengendurkan serangan. Lewat permainan terbuka dan operan-operan pendek, anak-anak Natar Hewa menambah dua gol lewat kaki Andris. Spentig Hewa (5) -- Darma Nusa (0).
Untuk mempertahankan keunggulan, pelatih Bento Uran memasukkan Yoman menggantikan Lius. Di menit-menit akhir pertandingan, Andris mampu menyarangkan gol sekaligus mencetak quattrick. Hingga peluit akhir dibunyikan, tidak ada gol yang tercipta. Spentig Hewa menang 6 -- 0.
Pelatih Spentig Hewa, Benediktus Tobias Uran, S.Pd, mengaku bangga atas semangat dan daya juang anak asuhnya. "Saya bangga atas perjuangan anak-anak. Skor 6 -- 0 ini di luar prediksi kita. Ini karena anak-anak tampil semangat dan percaya diri", katanya.
Lebih jauh guru olahraga SMPN 3 Wulanggitang ini menjelaskan bahwa kemenangan ini karena strategi yang direncanakan berhasil dijalankan dengan baik. "Anak-anak mampu menerapkan strategi yang direncanakan dengan baik," ujar Bento Uran.
Melaju ke semifinal, Spentig Hewa menjadi satu-satunya perwakilan zona Flores daratan. Tiga semifinalis lain berasal dari zona Solor (MTSN 2 Flotim) dan zona Adonara (SMPN 2 Adonara Timur dan MTSN 1 Flores Timur). Procifiat laskar Spentig Hewa.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H