Sumpah Pemuda merupakan moment bersejarah dalam perjalanan berdirinya bangsa Indonesia. Melalui Sumpah Pemuda, rasa persatuan sebagai anak bangsa yang terjajah dieratkan. Moment ini harus diperingati untuk menimba spirit pemuda dahulu dalam merawat kebhinekaan. Spirit ini harus ditanamkan dalam diri anak muda jaman sekarang.
Sebagai calon generasi muda, siswa/i harus memperingati Hari Sumpah Pemuda agar semangat persatuan yang dikumandangkan pemuda dahulu tertanam dalam diri mereka sejak dini. Karena itu dalam moment peringatan Sumpah Pemuda, sekolah perlu menyelenggarakan kegiatan yang melibatkan siswa.
Sekolah Menengah Pertama serayon Wulanggitang melalui wadah Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) yang terdiri atas sepuluh sekolah mengadakan kegiatan lomba cerdas cermat memperingati Hari Sumpah Pemuda ke-89, Sabtu (28/10/2017). Kegiatan yang dilaksanakan di aula SMPK Sanctissima Trinitas, desa Hokeng Jaya ini diikuti 8 dari 10 sekolah yang berada di rayon Wulanggitang, yaitu SMPN 1 Wulanggitang, SMPN 2 Wulanggitang, SMPN 3 Wulanggitang, SMPN Demon Pagong, SMPN 1 Titehena, SMPK Sanctissima Trinitas, SMP Swasta Ile Bura, dan SMP Swadaya Tuakepa. Sementara sekolah yang tidak berpartisipasi adalah SMP Katolik Simon Petrus, dan SMP Negeri Satap Nobo.
Hadir dalam kesempatan tersebut pengawas tingkat SMP Dinas PKO Kabupaten Flores Timur, Ketua MKKS rayon Wulanggitang, para kepala sekolah se-rayon Wulanggitang, guru pendamping, dan peserta lomba. Para peserta kegiatan ini dijemput di pintu gerbang SMPK Sanctissima Trinitas. Kemudian di arak menuju aula sekolah dan dilakukan acara pembukaan.
Kepala SMPK Sanctissima Trinitas, Sr. Lidwin Maria, SSpS, M.Pd dalam sambutan sebagai tuan rumah mengajak siswa peserta lomba untuk berbangga karena terpilih mewakili sekolah. "Anak-anak peserta lomba harus berbangga karena dari sekian ratus siswa di sekolah, kalian terpilih mewakili sekolah. Dalam perlombaan ini, kalah dan menang bukanlah ukuran. Tetapi dengan berpartisipasi anak-anak bisa belajar dengan metode cerdas cermat," ujar Sr. Lidwin, sapaan Kepala Sekolah.
Ketua MKKS rayon Wulanggitang, Gaspar L. Tukan, S.Pd pada kesempatan yang sama menjelaskan bahwa kegiatan lomba cerdas cermat ini selain untuk memperingati Hari Sumpah Pemuda, juga dimaksud untuk mempersiapkan siswa dalam menghadapi lomba olimpiade tingkat kabupaten. Setiap tahun, di adakah lomba olimpiada tingkat kabupaten. Karena itu anak-anak harus kita persiapkan sejak awal.
"Lomba ini kita adakan sebagai persiapan menghadapi olimpiade tingkat kabupaten. Karena itu mata pelajaran yang dalam lomba cerdas cermat ini adalah mata pelajaran yang akan dilombakan dalam olimpiade yaitu MIPA, Matematika dan IPS," kata Gaspar, sapaan Ketua MKKS.
Lebih jauh kepala SMP Negeri 1 Wulanggitang ini mengajak peserta lomba untuk menjunjung tinggi sportivitas. Karena dalam perlombaan siapa pun ingin menang dan juara. Tetapi sportivitas harus tetap dijunjung.
Sementara itu Karolus N. Tukan, S.Pd pengawas sekolah tingkat SMP Dinas Pendidikan Kepemudaan dan Olahraga Kabupaten Flores Timur dalam sambutan sekaligus membuka kegiatan cerdas cermat mengatakan seiring perubahan kurikulum, paradigma pendidikan sudah berubah. "Dulu guru mengajar, siswa belajar. Sedangkan sekarang guru dan siswa sama-sama belajar. Dan dalam kurikulum 2013, aspek yang dinilai bukan hanya pengetahuan tetapi juga sikap dan keterampilan. Dalam perlombaan ini ketiga aspek ini mesti ditunjukkan, bukan hanya pengetahuan yang dipamerkan tetapi sikap dan keterampilan juga harus ditunjukkan," kata Karel, sapaan Karolus N. Tukan.
Perlombaan cerdas cermat ini mengusung tema "Be Smart with Science". Peserta dari sekolah berjumlah tiga siswa. Perlombaan cerdas cermat yang terdiri dari dua babak yaitu babak wajib dan rebutan. Babak wajib terdiri atas 10 pertanyaan untuk setiap sekolah. Jawaban benar mendapat nilai 100, jawaban salah nilai 0.
Sementara babak rebutan terdiri atas 10 pertanyaan. Peserta yang pertama menekan tanda bel berhak menjawab pertanyaan. Jawaban benar nilainya 100, jawaban salah dikurangi 100. Bertindak sebagai dewan juri perlombaan adalah tiga pengawas sekolah tingkat SMP Kabupaten Flores Timur yaitu Karolus N. Tukan, S.Pd, Fransiskus H. Tukan, S.Pd, dan Nikolaus Koten, S.Pd.
Setelah dilakukan reakapitulasi nilai, SMP Negeri 3 Wulanggitang mendapat nilai tertinggi yaitu 900 dan merebut juara I. SMPN Demong Pagong mendapat nilai 800 dan berhak menjadi juara II. Dan SMPN 2 Wulanggitang menjadi juara III dengan nilai 600.
Tiga siswa peserta lomba dari SMP Negeri 3 Wulanggitang yaitu Theresia Roja Kwuta, Raimundus Ratu Werang dan Herlina Eno Puka mengungkapkan rasa bangga mereka. "Kami sangat bangga karena bisa menjadi terbaik dalam lomba ini. Semua ini berkat bimbingan dari bapa dan ibu guru pembimbing," ujar Ros Kwuta mewakili teman-temannya.
Proficiat untuk ketiga siswa yang mengharumkan nama Spentig Hewa. Semoga semakin banyak prestasi yang diraih Spentig Hewa ke depan.
Catatan: Berita ini telah saya publikasi di FB Gerardus Kuma Apeutung pada tanggal 28/10/2017. Saya publikasikan kembali di blog Kompasiana dengan maksud dibaca lebih banyak orang.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H