Mohon tunggu...
Gerardus Kuma
Gerardus Kuma Mohon Tunggu... Guru - Non Scholae Sed Vitae Discimus

Gerardus Kuma. Pernah belajar di STKIP St. Paulus Ruteng-Flores. Suka membaca dan menulis. Tertarik dengan pendidikan dan politik. Dan menulis tentang kedua bidang.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Spentig Hewa Juara I Lomba Cerdas Cermat Tingkat Rayon Wulanggitang (Peringati Hari Sumpah Pemuda)

30 Oktober 2022   13:15 Diperbarui: 30 Oktober 2022   13:49 231
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Peserta lomba cerdas cermat Spentig Hewa bersama guru dan pembina usai menerima hadiah kejuaraan. Dok.pribadi

Sumpah Pemuda merupakan moment bersejarah dalam perjalanan berdirinya bangsa Indonesia. Melalui Sumpah Pemuda, rasa persatuan sebagai anak bangsa yang terjajah dieratkan. Moment ini harus diperingati untuk menimba spirit pemuda dahulu dalam merawat kebhinekaan. Spirit ini harus ditanamkan dalam diri anak muda jaman sekarang.

Sebagai calon generasi muda, siswa/i harus memperingati Hari Sumpah Pemuda agar semangat persatuan yang dikumandangkan pemuda dahulu tertanam dalam diri mereka sejak dini. Karena itu dalam moment peringatan Sumpah Pemuda, sekolah perlu menyelenggarakan kegiatan yang melibatkan siswa.

Sekolah Menengah Pertama serayon Wulanggitang melalui wadah Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) yang terdiri atas sepuluh sekolah mengadakan kegiatan lomba cerdas cermat memperingati Hari Sumpah Pemuda ke-89, Sabtu (28/10/2017). Kegiatan yang dilaksanakan di aula SMPK Sanctissima Trinitas, desa Hokeng Jaya ini diikuti 8 dari 10 sekolah yang berada di rayon Wulanggitang, yaitu SMPN 1 Wulanggitang, SMPN 2 Wulanggitang, SMPN 3 Wulanggitang, SMPN Demon Pagong, SMPN 1 Titehena, SMPK Sanctissima Trinitas, SMP Swasta Ile Bura, dan SMP Swadaya Tuakepa. Sementara sekolah yang tidak berpartisipasi adalah SMP Katolik Simon Petrus, dan SMP Negeri Satap Nobo.

Peserta lomba cerdas cermat tingkat rayon Wulanggitang. Dok.pribadi
Peserta lomba cerdas cermat tingkat rayon Wulanggitang. Dok.pribadi

Hadir dalam kesempatan tersebut pengawas tingkat SMP Dinas PKO Kabupaten Flores Timur, Ketua MKKS rayon Wulanggitang, para kepala sekolah se-rayon Wulanggitang, guru pendamping, dan peserta lomba. Para peserta kegiatan ini dijemput di pintu gerbang SMPK Sanctissima Trinitas. Kemudian di arak menuju aula sekolah dan dilakukan acara pembukaan.

Kepala SMPK Sanctissima Trinitas, Sr. Lidwin Maria, SSpS, M.Pd dalam sambutan sebagai tuan rumah mengajak siswa peserta lomba untuk berbangga karena terpilih mewakili sekolah. "Anak-anak peserta lomba harus berbangga karena dari sekian ratus siswa di sekolah, kalian terpilih mewakili sekolah. Dalam perlombaan ini, kalah dan menang bukanlah ukuran. Tetapi dengan berpartisipasi anak-anak bisa belajar dengan metode cerdas cermat," ujar Sr. Lidwin, sapaan Kepala Sekolah.

Ketua MKKS rayon Wulanggitang, Gaspar L. Tukan, S.Pd pada kesempatan yang sama menjelaskan bahwa kegiatan lomba cerdas cermat ini selain untuk memperingati Hari Sumpah Pemuda, juga dimaksud untuk mempersiapkan siswa dalam menghadapi lomba olimpiade tingkat kabupaten. Setiap tahun, di adakah lomba olimpiada tingkat kabupaten. Karena itu anak-anak harus kita persiapkan sejak awal.

"Lomba ini kita adakan sebagai persiapan menghadapi olimpiade tingkat kabupaten. Karena itu mata pelajaran yang dalam lomba cerdas cermat ini adalah mata pelajaran yang akan dilombakan dalam olimpiade yaitu MIPA, Matematika dan IPS," kata Gaspar, sapaan Ketua MKKS.

Lebih jauh kepala SMP Negeri 1 Wulanggitang ini mengajak peserta lomba untuk menjunjung tinggi sportivitas. Karena dalam perlombaan siapa pun ingin menang dan juara. Tetapi sportivitas harus tetap dijunjung.

Sementara itu Karolus N. Tukan, S.Pd pengawas sekolah tingkat SMP Dinas Pendidikan Kepemudaan dan Olahraga Kabupaten Flores Timur dalam sambutan sekaligus membuka kegiatan cerdas cermat mengatakan seiring perubahan kurikulum, paradigma pendidikan sudah berubah. "Dulu guru mengajar, siswa belajar. Sedangkan sekarang guru dan siswa sama-sama belajar. Dan dalam kurikulum 2013, aspek yang dinilai bukan hanya pengetahuan tetapi juga sikap dan keterampilan. Dalam perlombaan ini ketiga aspek ini mesti ditunjukkan, bukan hanya pengetahuan yang dipamerkan tetapi sikap dan keterampilan juga harus ditunjukkan," kata Karel, sapaan Karolus N. Tukan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun