Mohon tunggu...
Gerardus Kuma
Gerardus Kuma Mohon Tunggu... Guru - Non Scholae Sed Vitae Discimus

Gerardus Kuma. Pernah belajar di STKIP St. Paulus Ruteng-Flores. Suka membaca dan menulis. Tertarik dengan pendidikan dan politik. Dan menulis tentang kedua bidang.

Selanjutnya

Tutup

Trip Artikel Utama

Merawat Sumber Mata Air, Menikmati Segarnya Air Hewa

21 September 2022   08:09 Diperbarui: 22 September 2022   07:15 1115
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pengelolaan air minum di Hewa yang diatur oleh pemerintah desa melalui panitia air minum berjalan dengan baik. 

Panitia air minum desa menjalankan perannya membangun jaringan pipa, membangun tugu kran di setiap RT, dan mendistribusikan air dengan baik. Air selalu mengalir sepanjang waktu. Dan orang dapat menikmati air sepuas-puasnya.

Salah satu bak penampung air di sumber mata air Hewa. Dok.pribadi
Salah satu bak penampung air di sumber mata air Hewa. Dok.pribadi

Namun ke depan, tidak ada jaminan air akan terus melimpah seperti saat ini. Ketika jumlah penduduk semakin bertambah dan kebutuhan akan air meningkat, perebutan air pasti tidak akan dihindari. 

OLeh karena itu, upaya untuk menjaga sumber mata air Hewa harus dilakukan. Pohon-pohon di sekitar sumber mata air harus dirawat agar wilayah resapan air tidak berkurang.

Upaya pemerintah desa Hewa sebagaimana dikatakan sekretaris desa Hewa dengan menjaga wilayah mata air dari penebangan pohon hutan baik untuk perkebunan maupun untuk kebutuhan lain.

Selain itu, melakukan penanaman mahoni, nimba, dan bambu di sekitar wilayah mata air dan melakukan pembersihan bak penampung di wilayah mata air harus didukung.

Hanya dengan cara demikian, air Hewa sebagai aset berharga dapat diwariskan kepada anak-cucu Hewa di masa depan. Kita yang menikmati air Hewa saat ini hanyalah peminjam-pakai dari anak cucu Hewa. Karena sesungguhnya, merekalah pemilik air Hewa ini.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun