Di babak kedua, kedua tim terus saling menyerang. SDK Lewotobi berupaya menyamakan kedudukan. Sementara SDK Riangwulu ingin memperbesar keunggulan. Tekanan yang dilancarkan kedua tim berhasil mengkreasi sejumlah peluang emas yang sebagian mampu dikonversi menjadi gol.
Tiga gol pun tercipta di babak kedua. Di mana dua gol dari SDK Riangwulu lahir dari kaki Aldo Iri dan satu gol dari SDK Lewotobi hadir dari kaki Nanda. Skor 7-4 untuk keunggulan Riangwulu bertahan hingga waktu normal 2X15 menit berakhir. SDK Riangwulu pun keluar sebagai juara III.
Atas prestasi menjadi juara III dalam turnamen futsal Spentig Wulanggitang Cup I, SDK Riangwulu berhak mendapat uang pembinaan sebesar Rp. 1.000.000,- dari panitia turnamen dan Rp.250.000,- dari Camat Wulanggitang, serta piala tetap. Sementara tim futsal SDK Lewotobi yang menduduki peringkat keempat mendapat hadiah berupa uang pembinaan senilai Rp. 500.000,- dari panitia turnamen.
Menurut pelatih SDK Riangwulu, Wili Naldo, keberhasilan anak asuhnya merebut juaar III turnamen futsal Spentig Wulanggitang Cup I merupakan prestasi yang sangat membanggakan. Karena tujuan mengikuti setiap turnamen futsal adalah untuk membina mental bertanding anak-anak, bukan menjadi juara.
“Tujuan kami ikut turnamen bukan untuk menjadi juara. Selain mengikuti turnamen Spentig Cup I, saat bersamaan anak-anak ini juga mengikuti turnamen Antonius Cup I di Boganatar. Kami hanya ingin membina mental bertanding anak. Karena itu prestasi anak-anak meraih juara III di Spentig Wulanggitang Cup I ini sangat membanggakan,” ungkap Wili.
Lebih jauh Wili menjelaskan bahwa anak-anak harus diikutsertakan dalam banyak turnamen untuk menambah jam terbang bertanding pemain. Tujuannya agar mereka bisa menguasai tiga hal yang diperlukan dalam sepak bola termasuk futsal, yaitu kecerdasan, skill, dan mental bertanding.
Kecerdasan berkaitan dengan penguasaan aturan permainan terbaru, serta cerdas dalam melihat kelebihan dan kelemahan tim lawan maupun tim sendiri. Skill adalah kemampuan mengolah bola. Mental bertanding adalah sikap pemain dalam bertanding. Pemain tidak boleh gugup dengan permainan yang indah, keras, maupun kasar tim lawan; juga harus menguasai suporter lawan, tidak terprovokasi dengan teriakan penonton yang menjatuhkan.
Prestasi SDK Riangwulu pada turnamen perdana Spentig Wulanggitang Cup ini dilengkapi dengan gelar top skor yang diraih kapten tim Aldo Iri. Selama turnamen Spentig Wulanggitang Cup I, Aldo berhasil mencetak 14 gol ke gawang lawan. Keberhasilan Aldo menjadi pencetak gol terbanyak diganjar hadiah dari Bank NTT Cabang Pembantu Boru berupa buku tabungan senilai Rp. 350.000,-.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H