Turnamen futsal Spentig Wulanggitang Cup I yang diselenggarakan SMPN 3 Wulanggitang dan OSIS SMPN 3 Wulanggitang telah melahirkan juara seiring berakhirnya turnamen. SDK Kokang berhasil menjuarai turnamen perdana ini. Status juara ini dikukuhkan setelah mengalahkan SDK Hewa lewat adu pinalti pada partai final, Rabu (08/06/2022) di lapangan multifungsi Spentig Hewa, desa Hewa, Kecamatan Wulanggitang, Flores Timur.
Partai final yang dipimpin wasit pertama Nano Geral, wasit kedua Jefry Mali, dan wasit ketiga Piter Wolor berjalan seru. Dukungan supporter kedua tim yang memadati lapangan mutlifungsi Spentig Hewa membuat atmosfer pertandingan sangat menengangkan.
Sejak peluit kick off dibunyikan, kedua tim langsung melancarkan serangan. Permainan dari kaki ke kaki hingga menusuk ke jantung pertahanan lawan diperagakan anak-anak Hewa dan Kokang. Walau demikian serangan-serangan yang dibangun di menit-menit awal pertandingan belum mampu membuahkan gol. Upaya masing-masing tim mencetak gol selalu gagal karena solidnya barisan pertahanan kedua tim.
Saat pertandingan memasuki pertengahan waktu babak pertama, kebuntuan itu akhirnya terpecahkan. Di mana penjaga gawang SDK Kokang, Alki Rotan berhasil menjebol gawang SDK Hewa lewat tendangan bebas. Gol ini bermula dari pelanggaran di daerah gawang SDK Kokang oleh pemain SDK Hewa.Â
Wasit pertama memberikan tendangan bebas untuk Kokang. Alki Rotan yang mengeksekusi bola, langsung mengirimnya ke gawang SDK Hewa. Bola yang mengarah ke gawang SDK Hewa tidak mampu diantisipasi dengan baik oleh kiper SDK Hewa dan meluncur mulus ke dalam gawang. SDK Kokang unggul 1-0.
Tertinggal satu gol membuat anak-anak SDK Hewa menaikkan tensi serangan. Mereka terus menggempur pertahanan SDK Kokang. Dan gol penyama kedudukan pun tercipta lewat kaki Yorim. Skor 1-1 bertahan hingga babak pertama usai.
Memasuki babak kedua, pertandingan masih berjalan dengan tensi tinggi. Kedua tim terus mengkreasi peluang mencetak gol. Beberap peluang emas diperoleh. Namun penjaga gawang kedua tim yang tampil prima di bawah mistar gawang berhasil menggagalkan peluang emas tersebut.
Untuk menjaga ritme permainan, pelatih kedua tim beberapa kali melakukan pergantian pemain. Pemain yang kelelahan ditarik keluar lapangan untuk beristirahat sejenak. Kemudian masuk bermain lagi. Membangun serangan untuk menciptakan gol.