Dalam buku ini Darmawan memaknai karakter dan kepribadian Jokowi atas kebijakan atau program unggulan selama kepemimpinam Jokowi. Ringkasnya, bagaimana program-program seperti Dana Desa, Reformasi Agraria dan Perhutanan Sosial, Kartu Indonesia Pintar, Kartu Indonesia Sehat, Kartu Keluarga Sejahtera, infrastruktur, pariwisata, dll., bisa hadir dalam kepemimpinan Jokowi? Semua itu diulas Darmawan dalam buku ini.
Atas kehadiran Jokowi melalui buku "Jokowi Mewujudkan Mimpi Indonesia: Memahami Pembangunan Berbasis Karakter dan Nilai-nilai Kemanusiaan" di Spentig Hewa, kami menyampaikan terima kasih kepada Pustaka Bergerak Indonesia, khusus Bang Nirwan Ahmad Arsuka I dalam kerja sama dengan PLN mengirim buku ini ke taman bacaan di seluruh negeri. Buku ini telah kami terima bulan Maret lalu.
Pengiriman buku ini memberi pesan bahwa masyarakat Indonesia masih haus akan pengetahuan. Namun akses masyarakat terhadap buku sebagai salah satu sumber pengetahuan masih sangat terbatas. Sebaran buku di wilayah Nusantara sangat timpang. Kekurangan buku terutama di bagian timur Indonesia dan daerah pedesaan. Sementara di Indonesia bagian barat dan di kota-kota kelimpahan buku.
Tahun ini hari lahir Pancasila dirayakan dengan teman "Bangkit Bersama Membangun Peradaban Dunia". Suatu peradaban yang maju tidak hanya dalam bentuk fisik tetapi juga non-fisik. Kemajuan peradaban tidak hanya dilihat dari pembangunan fisik tetapi juga ditandai dengan perubahan pola pikir dan pola laku masyarakat. Salah satu ciri masyarakat yang memiliki pola pikir dan pola laku maju adalah mencintai ilmu. Ciri umum orang yang mencintai ilmu adalah suka membaca buku.
Karena itu upaya pemerataan akses terhadap buku harus dilakukan. Lewat usaha Pustaka Bergerak Indonesia, kondisi ini pernah ditangani melalui program pengiriman buku secara gratis pada tanggal 17 setiap bulan yang dibiayai pemerintah. Program ini memberi angin segar pemenuhan bahan bacaan bagi anak-anak di pelosok. Sayang program ini kini tidak berjalan lagi. Mudah-mudahan di moment peringatan hari Pancasila ini program ini kembali dihidupkan.
Kembali pada mimpi saya. Secara pribadi, saya sudah bertemu secara langsung dengan Presiden Jokowi di istana negara. Bahkan dua kali saya mengalami moment perjumpaan dengan Presiden Jokowi. Pertama saat pelepasan Guru Garis Depan (GGD) di istana negara. Itu terjadi tahun 2015. Saat itu bersama teman-teman GGD yang akan ditugaskan di daerah 3T (terdepan, terluar, tertinggal) kami dilepas Jokowi di halaman istana negara.
Moment kedua adalah saat peringatan Hari Guru Nasional di Jakarta tahun 2016. Pertemuan kedua dengan Presiden Jokowi terasa lebih istimewa bagi saya. Kali ini tidak hanya sebatas halaman istana negara. Saya bahkan masuk dalam istana negara. Makan siang bersama Presiden Jokowi. Berpose bersama. Dan saat meninggalkan istana negara, kami dihadiahi kain batik oleh Jokowi.
Walau secara pribadi saya sudah bertemu Presiden Jokowi secara langsung dan secara tidak langsung Jokowi telah hadir di Spentig Hewa dalam bentuk buku, saya masih memimpikan agar Presiden Jokowi suatu saat nanti, entah dalam kapasitas sebagai Presiden atau mantan presiden bisa hadir secara langsung di Spentig Hewa. Semoga mimpi saya menjadi kenyataan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H