Mohon tunggu...
Gerardus Kuma
Gerardus Kuma Mohon Tunggu... Guru - Non Scholae Sed Vitae Discimus

Gerardus Kuma. Pernah belajar di STKIP St. Paulus Ruteng-Flores. Suka membaca dan menulis. Tertarik dengan pendidikan dan politik. Dan menulis tentang kedua bidang.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Kisah di Balik Penyusunan Soal Ujian Sekolah

7 Maret 2022   05:23 Diperbarui: 8 Maret 2022   12:23 776
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Acara pembukaan kegiatan penyusunan soal ujian sekolah. Dok. pribadi

Tim penyusun soal ujian sekolah mata pelajaran Bahasa Inggris. Dok. pribadi
Tim penyusun soal ujian sekolah mata pelajaran Bahasa Inggris. Dok. pribadi

Bersama kelima teman guru, kami mendiskusikan KD yang akan diujikan. Selanjutnya KD tersebut dibagi kepada masing-masing guru. Setiap guru menyusun soal sesuai KD dibagikan.

Soal yang disusun dalam bentuk pilihan ganda dan esai. Jumlah soal sebanyak 50 nomor dengan pembagian pilihan berjumlah 45 nomor dan esai 5 nomor. Soal yang disusun sebanyak dua paket. Satu paket utama dan satu paket cadangan.

Setelah masing-masing guru menyusun kisi-kisi soal, kemudian disatukan untuk dibuatkan dalam bentuk soal. Dua orang guru dipercayakan untuk mengerjakannya. Saya dipercayakan untuk menyatukan dan membuat paket soal cadangan.

Pkl.13.00 kami beristirahat untuk makan siang. Hidangan yang disediakan sungguh menggugah selera.

Kami semua makan sampai kenyang karena menu hidangan sangat enak. Ada kuah ayam, kuah ikan, sayur rumpu rampe, ikan bakar, dan ikan goreng. Ikan yang dihidangkan adalah ikan dasar.

Susasan saat penyusunan soal ujian sekolah. Dok. pribadi
Susasan saat penyusunan soal ujian sekolah. Dok. pribadi

Setelah dikuatkan dengan santap siang, kami melanjutkan penyusunan soal hingga dua paket soal yang disusun selesai. Dan tepat pkl.16.00 kegiatan penyusunan soal ini ditutup. Saya pulang melewati rute yang sama saat saya datang.

Oh ya, Lewotobi dikenal sebagai daerah penghasil ikan dasar. Ikannya enak-enak. Bila ada yang ingin makan ikan dasar, datang saja ke Lewotobi pada pagi hari. Akan banyak ikan dasar yang dijual oleh nelayan yang melaut malam hari.

Saat pulang saya singgah di rumah teman guru yang tinggal di Lewotobi. Pak Eman Boro. Pak Eman ini pemancing ulung. Hari-harinya selain di sekolah, juga dihabiskan di laut. Sampan dan kail adalah teman setianya.

Saya cukup beruntung saat singgah di rumah Pak Eman. Ada ikan dasar di rumahnya.

Saya pun pulang dengan oleh-oleh ikan dasar dari Lewotobi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun