Pagi itu kami berangkat ke Kokang. Bersama cameramen Pak Yon dan pengarah/ sutradara Pak Aziz kami menuju rumah Agnes. Ketika tiba, di sana telah menunggu kedua orangtuanya dan kerabat keluarga mereka. Juga beberapa anak kecil yang merupakan tetangga mereka. Kedatangan kami sudah diketahui sehingga banyak orang telah menanti. Kami pun diterima dengan hangat dan ramah.
Setelah beristirahat sejenak, kami lalu mempersiapkan segala hal yang diperlukan dalam proses pengambilan video. Selaku pengarah, Pak Aziz lalu memberikan briefing kepada Agnes terkait hal-hal yang harus dilakukan saat pengambilan video. Setelahnya pengambilan video dilakukan. Walau durasi video perlombaan hanya 3-5 menit, namun proses pembuatannya membutuhkan waktu beberapa jam. Karena setiap adegan harus diulang beberapa kali. Hingga akhirnya proses kreatif bisa dituntaskan menjelang siang. Sebelum kembali, kami menikmati energen dan biscuit yang disuguhkan orangtua Agnes.
Pada Selasa (16/03/2021) pengambilan video dilakukan di Buranilan. Kampung tempat tinggal Hoin Leba ini terletak di desa Lewoawan. Jarakanya kurang lebih 10 km dari sekolah. Namun akses jalan menuju ke sana cukup menguji adrenalin. Walau jalannya sebagian sudah diaspal, di beberapa titik jalannya rusak parah. Aspal sudah terkupas dengan lubang besar yang menjadi kubangan air saat musim hujan.
Pengambilan video kali ini melibatkan tiga orang guru, yaitu Pak Yon Kabelen, Pak Aziz Syahbana, dan Pak Eman Boro. Proses yang dimulai pagi ini berjalan dengan lancar hingga tuntas sekira pkl. 13.00. Seperti biasa, suguhan minuman dan pangan local menutup aktivitas sepanjang hari tersebut.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H