Mohon tunggu...
Gerardus Kuma
Gerardus Kuma Mohon Tunggu... Guru - Non Scholae Sed Vitae Discimus

Gerardus Kuma. Pernah belajar di STKIP St. Paulus Ruteng-Flores. Suka membaca dan menulis. Tertarik dengan pendidikan dan politik. Dan menulis tentang kedua bidang.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Berkreasi di Tengah Pandemi Korona

17 Maret 2021   20:37 Diperbarui: 18 Maret 2021   15:10 344
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Agnes Girek Rotan saat pengambilan video. Dok.pribadi.

Walau vaksin virus corona telah ditemukan dan proses vaksinasi telah dilakukan, namun sejauh ini pembatasan aktivitas masih diberlakukan. Tidak terkecuali aktivitas pendidikan. Anak-anak belum diizinkan kembali ke sekolah. Dan aktivitas pembelajaran tidak diperbolehkan.

Kondisi ini di satu sisi bisa menjadi penghalang untuk berkreasi. Jarak yang jauh antara rumah dan sekolah bisa menjadi kendala. Perjumpaan guru dan siswa yang jarang dapat mengendurkan semangat berkarya.

Di sisi lain bisa menjadi peluang untuk berkarya. Tidak adanya aktivitas pembelajaran di sekolah memberi waktu luang yang banyak untuk berkreasi. Bila di saat situasi normal banyak waktu tersita oleh proses pembelajaran di kelas, di kala pandemic Covid-19 waktu luang begitu banyak tersedia. Waktu luang ini dapat dimanfaatkan untuk menumbuhkan proses kreatif.

Peluang ini ditangkap dengan baik oleh SMP Negeri 3 Wulanggitang. Pembatasan fisik tidak berarti membatasi kreativitas. Walau siswa masih dirumahkan dan aktivitas pembelajaran di sekolah belum diperbolehkan karena dunia masih dirundung pandemic korona, namun hal demikian tak boleh memadamkan semangat berkrya. Aktivitas tak boleh berhenti. Kreativitas tak pun boleh mati.

Pandemic tidak membunuh semangat dan kreativitas civitas akademika Spentig Hewa. Di tengah pandemic Covid-19, proses kreatif tetap terus dikembangkan. Proses kreatif terus tumbuh di SMP Negeri 3 Wulanggitang. Di mana setiap ajang perlombaan yang diselenggarakan oleh lembaga manapun dalam bentuk apa pun, Spentig Hewa selalu ikut ambil bagian.

Terkini adalah sebuah ajang perlombaan yang diselenggarakan oleh penerbit Erlangga berkaitan dengan aktivitas (pembelajaran) siswa selama masa pandemic Covid-19. Perlombaan berupa video pendek (short video) dengan tema “Semangat Menggapai Mimpi” diadakan untuk jenjang SMP dan SMA.

Salah satu aktivitas yang dilakukan selama BDR yaitu menenun. Dok.pribadi.
Salah satu aktivitas yang dilakukan selama BDR yaitu menenun. Dok.pribadi.

Dalam perlombaan ini Spentig Hewa mengikutsertakan dua orang siswa yaitu Agnes Girek Rotan, siswa kelas VII dan Magdalena Hoin Leba, siswa kelas IX. Melalui video pendek, kedua siswa ini menceritakan aktivitas yang mereka lakukan selama menjalankan pembelajaran jarak jauh di masa pandemic Covdi-19. Aktivitas yang membuktikan semangat menggapai cita-cita walau dalam situasi pandemic sekalipun.

Pembuatan video ini menggambarkan bahwa di tengah pandemic Covid-19 semangat menggapai mimpi tak pernah pudar. Bagi kedua siswa ini (juga siswa yang lain) aktivitas belajar dari rumah selalu diisi dengan kegiatan kreatif. Selain belajar materi dan mengerjakan tugas yang diberikan guru, mereka juga ikut merawat Ibu bumi dengan menanam pohon dan meningkatkan keterampilan mereka dengan belajar menenun.

Proses pengambilan video dimulai Senin (15/03/2021) di Kokang, tempat Agnes dan orangtuanya tinggal. Kokang merupakan sebuah kampung di desa Ojandetun yang walau Indonesia sudah berusia lebih dari setengah abad dan di kota-kota tower sinyal berdiri dengan angkuh, namun di sini sinyal telepon seluler pun harus dicari. Kampung ini memang masih tertinggal dalam hal komunikasi. Namun keterbelakangan ini tidak menyurutkan niat anak-anak Kokang untuk menggapai mimpi mereka agar setara dengan anak-anak dari daerah lain.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun