Karena itu ketika gunung Ile Lewotolok meletus, FPKDK fokus menangani pengungsi difabel. Relawan FPKDK bergerak mencari para difabel hingga ke kebun-kebun dan membawa mereka ke tempat yang aman. Saat ini para pengungsi difabel ini tersebar di posko-posko dan rumah penduduk berjumlah 50-an orang.
Untuk memenuhi kebutuhan pengungsi difabel, FPKDK menggalang dana dari donator. Para donatur berasal dari lembaga, yayasan atau perorangan. Termasuk dari OSIS SMPN 3 Wulanggitang, Hewa. Donasi yang diterima dalam bentuk uang dan barang.
Dana dari donatur kemudian dibelanjakan sesuai kebutuhan pengungsi difabel seperti sabun, susu dan makanan, juga tisu, pampers, softex, tikar, bantal dan selimut. Bantuan dari donatur dalam bentuk barang seperti kursi roda, tongkat dan kruk. Secara khusus pada hari raya Natal, para pengungsi difabel juga diberikan bingkisan kado Natal dan mendapat pelayanan rohani.
Mewakili para difabel, Fince Bataona mengucapkan terima atas semua bantuan yang disalurkan melalui FPKDK. Semoga Tuhan membalas segala cinta dan kebaikan semua donatur.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H