Di hadapan virus corona, tidak ada manusia yang lebih hebat dari yang lainnya. Kita semua sama. Halmana telah ditunjukkan Tuhan Yesus dalam peristiwa kelahiranNya. Kerelaan Tuhan untuk lahir sebagai manusia menunjukkan bahwa makhluk ciptaanNya sama dan setara di mataNya.
Di masa pandemic Covid-19 ini, kita melihat, mengalami atau melakukan penolakan terhadap sesama saudara yang terinfeksi korona. Di saat-saat sulit ini, mereka yang terpapar Covid-19 ada yang mengalami pengucilan. Di tolak untuk kembali ke rumah, atau kampung halamannya. Penolakan ini mengingatkan kita akan apa yang dialami Yusuf dan Maria ketika meminta tumpangan di rumah-rumah penduduk.
Tahun ini, KWI menetapkan tema Natal "Mereka akan menamai Dia Imanuel" (Matius, 1:23) yang artinya Allah menyertai kita. Tema ini membangkitkan optimisme iman umat Katolik bahwa di tengah pandemic Covid-19 yang melanda dunia saat ini, Allah tetap setia bersama umatNya. Ia tidak akan meninggalkan kita. Yang terpenting adalah kita orang Katolik harus terus menunjukkan kesetiaan kita pada Dia yang telah mengutus PutraNya untuk keselamatan kita.
Bila Allah tetap setia bersama kita di masa pandemic Covid-19 ini, manusia juga dituntut untuk harus setia bersama sesama saudaranya yang lain. Kesetiaan terhadap sesame dapat ditunjukkan dalam sikap solider terhadapa sesame. Solidaritas mesti harus terus dipupuk di tengah serangan virus yang terus merenggut nyawa kita ini.
Perayaan Natal di tengah pandemic Covif-19 akan bermakna bila kita menghayati pesan solidaritas yang telah ditunjukkan Yesus dengan rela meninggalkan singgasana dan menanggalkan kemahakuasaanNya dan rela menjalani ziarah hidup bersama manusia di dunia.
Selamat Natal bagi sesama Saudaraku yang merayakan.Â
Flores, 24 Desember 2020
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H