Sebagaimana pantai-pantai di NTT pada umumnya, Rako masih alami dan karena itu butuh polesan dan sentuhan agar kecantikan Rako tetap menarik bagi siapa saja. Dalam beberapa tahun terakhir ini, pantai Rako terus merias diri. Beberapa pondok dan lopo sudah mulai dibangun di pantai Rako. Fasilitas MCK juga sudah dibangun.
Pembenahan ini diawali dengan dijadikannya pantai Rako sebagai salah satu tempat pembukaan festival Bale Nagi yang dilaksanakan Pemda Flores Timur pada tahun 2019 lalu. Festival ini sendiri diadakan sebagai ajang untuk mempromosikan tempat-tempat wisata yang ada di kabupaten Flores Timur.
Seiring dengan itu, kunjungan wisatawan ke Rako semakin banyak. Baik wisatawan domestic maupun manca negara mulai mendatangi pantai Rako. Pada setiap akhir pekan, Rako menjadi tempat rekreasi masyarakat local Flores Timur. Selain itu pantai Rako juga menjadi pilihan bagi mereka yang ingin mengadakan kegiatan atau acara di alam terbuka. Kunjungan wisatawan luar negeri juga semakin banyak.
Menurut pengeloa pantai Rako, Kristoforus Uran, perkembangan kunjungan wisatawan ke pantai Rako semakin meningkat beberap waktu belakangan ini. Pantai ini menjadi ramai pada akhir pekan atau hari libur. Sementara wisatawan luar negeri dari negara seperti Perancis, Italia, Inggris pernah mengunjungi pantai Rako. Para pengunjung ini ada yang datang dalam kelompok, ada yang sendiri.
Rus Uran mengakui bahwa masih dibutuhkan bantuan untuk memoles Rako menjadi lebih baik lagi. Walau masih butuh polesan, sensasi Rako tidak berkurang. Karena itu bagi Anda yang ingin menghabiskan akhir pekan, datanglah ke pantai Rako. Ajaklah keluarga, pacar, teman Anda untuk menikmati pemandangan alam pantai atau memanjakan diri dengan bening biru laut.