Inilah yang diwanti oleh Satriwan Salim, Koordinator Nasional Perhimpunan untuk Pendidikan dan Guru (P2G) dalam opininya berjudul "Merekrut Satu Juta Guru, Harapan dan Kecemasan" (hal.06). Menurut Satriwan, perekrutan P3K ini merupakan dambaan semua guru honorer yang telah mengabdi berpuluh tahun selama ini.Â
Secara faktual kehadiran guru honorer sangat penting dan strategis karena membantu pelayanan pendidikan terhadap peserta didik dengan tugas dan beban mengajar yang relatif sama bahkan terkadang lebih berat dari guru ASN. Sayang guru honorer tidak mendapat imbalan setimpal beban kerja mereka. Umumnya guru honorer minim mendapat kesejahteraan, penghargaan dan perlindungan. Karena itu, perekrutan P3K adalah harapan guru honorer.
Agar harapan ini tidak berbalik menjadi kecemasan, Satriwan menekankan pentingnya perlakuan adil terhadap guru P3K. Prinsip kepastian hukum, profesionalias, non-diskriminatif, keadilan, kesetaraan, dan kesejahteraan sebagai asas penyelenggaraan kebijakan dan manajemen ASN harus diterapkan secara seimbang. Dengan demikian nasip 34.945 guru honorer yang telah direkrut menjadi P3K pada tahun 2019 dan hingga kini nasipnya masih terkatung-katung tidak akan menimpa guru honorer yang akan direkrut tahun 2021 nanti.
Catatan untuk pemerintah agar tidak memperlakukan guru secara diskriminatif menjadi penting karena semua guru, entah honorer maupun PNS, memiliki peran yang sama. Sama-sama mendidik anak bangsa.
Tentang tugas guru, dijelaskan secara apik oleh Achmad  Munjid, Dosen Fakultas Ilmu Budaya UGM dalam opininya berjudul "Peran Guru" (hal.07). Mengawali tulisannya dengan mengangkat kisah Prof. Temple Grandin, yang sukses dengan sederet prestasinya berkat "peran" guru sains SMA-nya. Padahal Gandin sempat mengalami penolakan karena dianggap punya keterbelakangan mental.
Sejalan dengan kisah hidup Grandin, disadari atau tidak, banyak orang memilih sebuah profesi berkat inspirasi dari guru. Walau tidak semua guru memberi inspirasi, tetapi setiap guru bisa menggugah motivasi. Peran guru memotivasi siswa ini penting untuk merawat dan mengembangkan rasa ingin tahu dan minat muridnya.
Peran guru yang lain adalah memberi apresiasi agar murid didorong untuk terus mencari di dan belajar dari luar kelas. Guru juga memainkan peran penting dalam membangun kepercayaan diri siswa. Apabila siswa sudah menemukan kepercayaan diri, akan tumbuh semangat dalam diri siswa yang memampukan siswa melakukan hal-hal yang mungkin tidak terbanyangkan sebelumnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H