Mohon tunggu...
Gerardus Kuma
Gerardus Kuma Mohon Tunggu... Guru - Non Scholae Sed Vitae Discimus

Gerardus Kuma. Pernah belajar di STKIP St. Paulus Ruteng-Flores. Suka membaca dan menulis. Tertarik dengan pendidikan dan politik. Dan menulis tentang kedua bidang.

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Flores dalam Kepungan Korona

7 Mei 2020   22:44 Diperbarui: 7 Mei 2020   22:49 42
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sejak kasus pertama muncul awal Maret, penyebaran virus SARS CoV-2 di tanah air belum bisa dibendung. Nyaris tidak ada satu pun propinsi yang luput dari serangan virus mematikan ini. Semua wilayah di tanah air sudah masuk zona merah penyebaran virus korona.

Nusa Tenggara Timur yang awalnya agak lama bertahan di zona hijua akhirnya terkena paparan virus korona juga. Wilayah ini menjadi propinsi ke 33 yang terpapar korona dalam daftar zona merah covid-19.

Kasus positif pertama di NTT yang diumumkan tanggal 09 April 2020 berada di pulau Timor. Pasien 01 NTT yang memiliki riwatat perjalanan dari Yogajakarta dan Jakarta ini dirawat di RSUD WZ Yohanes Kupang. Syukur, setelah menjalani perawatan dan dilakukan test swab kedua, Jumat (24/04/20) pasien pertama ini dinyatakan sembuh. NTT kembali ke zona hijau covid-19.

Namun stastus ini tidak bertahan lama. Kamis (30/04/20) gugus tugas percepatan penanganan covid-19 NTT kembali mengumumkan kasus baru. Pada gelombang kedua ini, jumlah yang terkonfirmasi sebanyak 9 kasus. Dimana 7 kasus berada di Kupang dan 2 kasus di Labuan Bajo. Dengan demikian dua pulau di NTT masuk zona merah covid-19. Flores menyusul Timor.

Selang beberapa hari, pada Rabu (06/05/20) terdapat tambahan kasus baru yang terkonfirmasi di pulau Flores, tepatnya Larantuka. Dengan demikian hingga kini di NTT terdapat 12 kasus covid-19. Dengan adanya kasus baru di kabupaten Flores Timur ini, pulau Nusa Bunga sudah berada dalam cengkraman virus korona.

Tanda-tanda serangan korona di pulau Flores sudah mulai terlihat sejak kejadian Lambelu. Pemerintah kabupaten Sika melarang KM. Lambelu bersandar di pelabuhan Lorens Say Maumere. Saat itu kapal dalam pelayaran dari Makasar. Ketika kapal tiba di perairan Maumere, tim medis RSUD TC Hillers Maumere melakukan pemeriksaan terhadap penumpang. Hasil rapid test menunjukkan tiga ABK Lambelu terindikasi terserang virus.

Atas dasar tersebut, pemda Sika tidak mengizinkan kapal Lambelu bersandar. Ratusan penumpang asal Flores yang ada dalam kapal menjadi panic. Takut tertulas virus dan konseukensi buruk lainnya, beberapa penumpang nekat terjun ke laut. Dan setelah melewati negosiasi yang panjang, pemda Sika akhirnya membolehkan kapal bersandar dengan catatan semua penumpang yang turun dari kapal harus mengikuti protocol kesehatan.

Penumpang KM. Lambelu yang berasal dari 4 kabupaten di Flores kemudian dijemput pemdanya dan dikarantina di daerah masing-masing. Lambelu ini kemudian menjadi kluster baru penyebaran covid-19 di Flores, selain kluster Gowa.

Dari kasus Lambelu ini, ada catatan serius untuk diperhatikan dan diperbaiki dalam perang melawan virus korona. Pertama, kita tidak bisa menyalahkan para penumpang yang melakukan perjalanan entah lewat darat, laut dan udara. Ketika jalur transportasi masih tetap dibuka, mobilitas manusia akan terus berjalan. Pada titik ini, kewenangan menghentikan arus transportasi ada pada pemerintah. Karena itu pemerintahlah yang dituntut bertanggungjawab, bukan penumpang yang disalahkan.

Kedua, apabila arus transportasi masih dibuka dan mobilitas manusia masih diperbolehkan, pada setiap titik keberangkatan harus dipastikan bahwa orang yang melakukan perjalanan adalah mereka yang benar-benar bebas dari paparan virus. Karena itu, pemeriksaan terhadap penumpang harus dilakukan di titik keberangkatan bukan di tempat tujuan. Dengan demikian tidak akan ada larangan bagi orang yang datang di setiap daerah tujuan. Karena semua pelaku perjalanan adalah saudara, keluarga kita. Sebagai sesama saudara, keluarga dan atas dasar kemanusiaan mereka mesti diterima dan diperlakukan secara manusiawi.

Terlepas dari kelengahan kita dalam membendung penyebaran korona, kini bukan waktu yang tepat untuk berdebat. Covid-19 sudah masuk di wilayah Flores dan ada di depan mata, karena itu tidak ada pilihan lain selain bersatu melawan virus ini. Kekuatan yang dimiliki kita dikerahkan bersama-sama menghadang virus ini agar tidak menyebar lebih luas di wilayah Flores.

Semua elemen harus bahu membahu. Pemerintah, masyarakat tokoh agama, tokoh masyarakat bergandeng tangan mencegah penularan virus korona. beberapa hal berikut perlu dilakukan masing-masing pihak. Pertama, masyarakat. Hingga saat ini belum ada obat atau virus penangkal korona, karena itu satu-satunya cara yang dilakukan adalah menjalankan himbauan pemerintah dalam menjaga jarak; menghindari kerumunan; tetap berdiam diri di rumah bila tidak ada keperluan yang mendesak untuk keluar rumah; wajib mengenakan masker. Juga menjaga kesehatan dan kebersihan diri dan lingkungan; mencuci tangan; tingkatkan daya tahun tubuh dengan konsumsi makanan bergizi, beristirahat dan berolahraga.

Keuda, pemerintah. Di saat pandemic seperti ini, keterbukaan informasi bagi public penting. Tranparansi inforasi penting bukan untuk menakuti-nakuti masyarakat sebagaimana dicemaskan tetapi guna memberikan edukasi bagi masyarakat agar lebih meningkatkan kewaspadaan dalam upaya memerangi virus korona. Public berhak mengetahui detail perkembangan informasi terkait virus korona. Transparasi informasi menjadi jaminan masyarakat dalam mendapatkan informasi yang akurat dan terpercaya dari sumber kredibel. Tertutupnya kran informasi di satu sisi baik, tetapi di sisi laini mendorong masyarakat mencari informasi dari sumber-sumber yang tidak dipercaya yang pada gilirannya menimbulkan kepanikan dalam masyarakat.

Cepat atau lambatnya pulau Flores kembali ke zona hijau covid-19 tergantung pada ketaatan dan komitment masyarakat Flores sendiri. Karena itu mari kita bekerja sama dan sama bekerja memerangi covid-19 agar Flores Nusa Bunga secepatnya bebas dari cengkraman korona.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun