Mohon tunggu...
Khoirunnisa
Khoirunnisa Mohon Tunggu... Lainnya - S.Si.

Menulis merupakan hobi yang membuat saya merasa bermanfaat untuk para pembaca.

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Tusatu: Kartu Pemersatu Solusi Transaksi Masa Depan

20 Juni 2023   22:13 Diperbarui: 20 Juni 2023   22:36 172
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

ASEAN merupakan tujuan wisata yang populer bagi wisatawan mancanegara, baik dari dalam maupun di luar kawasan ASEAN. Negara-negara ASEAN menawarkan beragam daya tarik wisata, termasuk keindahan alam, warisan budaya, situs bersejarah, kehidupan perkotaan yang dinamis, dan kegiatan rekreasi. Wisatawan yang berkunjung ke negara-negara ASEAN tentunya berhadapan dengan transaksi setiap harinya. Kegiatan transaksi tersebut tentunya melibatkan proses pembayaran.

Seiring perkembangan teknologi dan industri di dunia, perkembangan ekonomi tak mau kalah dengan kebaruan yang terus menerus dilakukan dalam sistem pembayaran. Uang tunai yang mendominasi sistem pembayaran di jaman dahulu telah tergantikan oleh sistem pembayaran digital yang menjadi tren saat ini dan banyak digunakan oleh masyarakat umum.

Sebagai wisatawan yang berkunjung ke negara-negara ASEAN seharusnya sangat terbantu dengan adanya sistem pembayaran digital tersebut karena wisatawan tidak harus menukar mata uang. Sistem pembayaran digital merupakan sistem pembayaran yang dilakukan secara elektronik, melalui perangkat digital seperti ponsel genggam dan sebagainya. Faktanya, berdasarkan pengalaman Si Fulan, saat dia berada di Malaysia bulan Mei lalu, ia mengalami kesulitan dalam hal pembayaran transportasi umum. 

Saat ia hendak naik bus umum ia harus membeli kartu khusus bus terlebih dahulu di loket tertentu dan pada saat itu kartu tersebut tidak ada, jika tidak memiliki kartu tersebut ia tidak bisa membayar bus yang akan dinaiki.Loket tersebut juga tidak memiliki vending machine yang dapat mengeluarkan kartu, sehingga sistem pembayaran transportasi bus tidak terintegrasi dengan baik. Ternyata belum semua sektor menyentuh sistem pembayaran digital tersebut.

Bagaimana jika ada satu sistem yang dapat mengintegrasi seluruh lini pembayaran dan terkoneksi di berbagai negara ASEAN? Seluruh transaksi akan lebih mudah bukan?


TUSATU : Kartu Pemersatu ASEAN solusi transaksi Masa Depan 

TUSATU hadir sebagai solusi dalam kemudahan bertransaksi untuk masyarakat umum maupun wisatawan mancanegara di negara-negara ASEAN. TUSATU (Kartu Pemersatu) merupakan satu kartu yang terhubung dengan satu sistem atau aplikasi yang mengintegrasi seluruh lini pembayaran seperti transportasi, penginapan, tempat perbelanjaan, tempat makan, tempat wisata dan lain sebagainya serta terkoneksi ke semua bank di negara-negara ASEAN. 

Adanya kartu tersebut berisikan chip dan setiap orang atau nasabah berhak memiliki QR code unik yang dapat digunakan dalam seluruh pembayaran. Jika saldo pada kartu tersebut habis harapannya dapat melakukan top-up saldo melalui m-bangking semua bank. Mengapa memilih menggunakan kode QR?

Bank Indonesia telah meluncurkan standar Quick Response (QR) Code untuk pembayaran melalui aplikasi uang elektronik, dompet elektronik atau mobile bangking yang disebut QR Code Indonesian Standar (QRIS) pada 17 Agustus 2019 silam (bi.go.id). Pembayaran digital menggunakan QRIS sangat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat. Dilansir dari laman Bisnis.com , Bank Indonesia (BI) mencatat merchant pengguna Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) telah mencapai 24,9 juta pengguna hingga Februari 2023. Sejalan dengan itu, Direktur Departemen Kebijakan Sistem Pembayaran BI Fitria Ismi Triswati mengatakan bahwa secara total, pengguna QRIS telah mencapai 30,87 juta.

Tak berhenti pada QRIS, Bank Indonesia terus menunjukkan kepiawaiannya dalam memulihkan ekonomi ASEAN. Bank Indonesia senantiasa mendorong konektivitas antarnegara ( cross border transaction). Salah satunya, melalui Regional Payment Connectivity (RPC) yang tengah digarap Bank Indonesia bersama bank sentral negara-negara ASEAN lainnya. Regional Payment Connectivity tersebut memberikan kemudahan dalam pembayaran lintas batas negara.

Bank Indonesia (BI) bekerja sama dengan Bank Negara Malaysia (BNM), Bongko Sentral ng Philipinas (BSP), Monetary Authority Singapore (MAS), dan Bank of Thailand (BOT) sepakat untuk meningkatkan konektivitas pembayaran di kawasan. Lima Bank Sentral ASEAN tersebut meluncurkan QRIS Cross Border pada 14 November 2022 dalam acara KTT G20.

 

Konektivitas Sistem Pembayaran yang dilakukan dengan QRIS menunjukkan kemudahan dalam bertransaksi, maka dari itu TUSATU atau Kartu Pemersatu yang menjadi inovasi di atas berbasis kode QR.

Inovasi TUSATU ini dapat menjadi pertimbangan Bank Indonesia untuk memudahkan transaksi di berbagai sektor terutama pada transportasi di negara-negara ASEAN. Bank Indonesia dapat mendstandarisasi kartu pemersatu tersebut agar dapat digunakan di negara-negara ASEAN. Kartu Pemersatu ini nantinya dapat digunakan dalam pembayaran transportasi, tidak perlu membeli kartu khusus bus ataupun Commuter Line, selain itu kartu ini juga dapat digunakan pada merchant UMKM, penginapan, tempat perbelanjaan dan tempat wisata dan secara otomatis mata uang sudah terkonversi. Adanya TUSATU tersebut akan memudahkan para stakeholder yang terlibat seperti pelaku UMKM, para wisatawan dan masyarakat umum dalam transaksi jual-beli di negara-negara ASEAN.

Perlu diperhatikan bersama bahwa keamanan Kartu Pemersatu harus ditingkatkan oleh Bank Indonesia dengan diberikan password atau QR unik pada setiap nasabah, mengingat  potensi cyber crime atau tindak kejahatan digital yang semakin marak di masa depan. Kehadiran kartu ini diharapkan dapat memberikan kemajuan ekonomi ASEAN, mendorong daya beli masyarakat dan memudahkan bertransaksi dengan aman. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun