Faktor pendorong internal dalam proses belajar.
Dalam kehidupan sosial tidak lepas dari kata belajar. Belajar sendiri tidak mengenal usia kita sendiri belajar dimulai dari orok atau bayi. belajar sendiri menurut KBBI adalah proses, cara, pembuatan, menjadi makhluk hidup belajar. Pembelajaran dapat dikatakan sebagai suatu proses perubahan tingkah laku sebagai hasil dari interaksi individu dengan lingkungannya dalam memenuhi kebutuhan hidupnya.
Tujuan dari belajar sendiri ada banyak sekali diantaranya adalah mengembangkan kemampuan berpikir, beradaptasi, mengembangkan kecerdasan, pelatihan kemandirian. Nah, dalam belajar itu sendiri terdapat faktor yang mendorong dalam belajar yakni faktor internal dan eksternal. Kali ini kita akan membahas faktor internal Faktor internal dapat dikelompokkan ke dalam 2 faktor, yaitu:
- Faktor jasmani, terdiri dari atas:Â
Proses belajar seseorang akan terganggu jika kesehatan seseorang terganggu. Selain itu juga akan cepat lelah, kurang bersemangat, mudah pusing, ngantuk jika badannya lemah, kurang darah ataupun ada gangguan-gangguan atau kelainankelainan fungsi alat inderanya serta tubuhnya. Agar seseorang dapat belajar dengan baik haruslah mengusahakan kesehatan badannya tetap terjamin dengan cara selalu mengindahkan ketentuan-ketentuan tentang bekerja, belajar, istirahat, makan, tidur dan beribadah.Â
Siswa yang memiliki kebutuhan khusus belajarnya juga terganggu. Jika hal ini terjadi, hendaknya ia belajar pada lembaga pendidikan khusus atau diusahakan alat bantu agar dapat menghindari atau mengurangi pengaruh kecacatannya.Â
- Faktor PsikologisÂ
Sekurang-kurangnya ada tujuh faktor yang tergolong ke dalam faktor psikologis yang mempengaruhi belajar. Faktorfaktor itu adalah : intelegensi, perhatian, minat, bakat, motif, kematangan dan kelelahan. Untuk mendapatkan penjelasan tentang ketujuh faktor tersebut di atas dapat di uraikan sebagai berikut:Â
1. InteligensiÂ
Siswa yang mempunyai tingkat intelegensi yang normal dapat berhasil dengan baik dalam belajar jika ia belajar dengan baik. Maksudnya belajar dengan menerapkan metode yang efesien dan faktor-faktor yang mempengaruhi belajarnya. Seperti faktor jasmaniah, psikologi, keluarga, sekolah dan masyarakat memberi pengaruh yang positif. Jika siswa memiliki inteligensi yang rendah, ia perlu mendapat perhatian dan pendidikan dilembaga pendidikan khususnya.
2. PerhatianÂ
Jika bahan pelajaran tidak menjadi perhatian siswa, maka timbulah kebosanan, sehingga ia tidak lagi suka belajar. Agar siswa dapat belajar dengan baik, usahakanlah bahan pelajaran selalu menarik perhatian dengan cara mengusahakan pelajaran itu sesuai dengan hobbi ataupun bakatnya.
3. MinatÂ
Minat besar pengaruhnya terhadap belajar, karena bila bahan pelajaran yang di pelajari tidak sesuai dengan minat siswa, siswa tidak akan belajar dengan sebaikbaiknya, karena tidak ada daya tarik baginya. Ia segan-segan untuk belajar, ia tidak memperoleh keputusan dari pelajaran itu. Jika terdapat siswa yang kurang berminat terhadap belajar, dapat diusahakan agar ia mempunyai minat yang lebih besar dengan cara menjelaskan hal-hal yang menarik dan berguna bagi kehidupan serta hal-hal yang berhubungan dengan cita-citanya serta kaitannya dengan bahan pelajaran yang sedang dipelajarinya itu.Â
4. BakatÂ
Belajar pada bidang yang sesuai dengan bakatnya akan memperbesar kemungkinan seseorang untuk berhasil. Kemampuan itu baru akan terealisasi menjadi kecakapan yang nyata sesudah belajar atau berlatih. Orang yang berbakat dalam berbahasa dan bersastra misalnya, akan lebih cepat dapat menguasai bahan dan sastra dibandingkan dengan orang lain yang kurang tahu tidak berbakat di bidang itu. Bakat juga dapat mempengaruhi belajar, jika bahan pelajaran yang dipelajari siswa sesuai dengan bakatnya, maka hasil belajarnya cendrung lebih baik.Â
5. MotivasiÂ
Motivasi ini tetap diperlukan di sekolah karena tidak semua pelajaran sesuai dengan minat dan kebutuhan siswa. Dengan memiliki, kemampuan pada suatu mata pelajaran, baik itu pengetahuan, keterampilan dan sikap yang mampu dikembangkan, siswa diharapkan dapat mengalih gunakan kemampuankemampuan tersebut dalam mengahadapi masalah masalah dalam berbagai bidang pelajaran.
6. KematanganÂ
Kematangan adalah suatu tingkat/fase dalam pertumbuhan seseorang yang alatalat tubuhnya sudah siap untuk melaksanakan kecakapan baru. Misalnya, anak dengan kakaknya sudah siap untuk berjalan, tangan dengan jari-jarinya sudah siap untuk menulis, dengan otaknya sudah siap untuk berfikir, dan lain-lain.Â
7. KesiapanÂ
Kesiapan adalah kesediaan untuk memberi respon atau berinteraksi. Kesediaan itu timbul dari dalam diri seseorang dan juga berhubungan dengan kematangan, karena kematangan berarti kesiapan untuk melaksanakan kecakapan. Kesiapan ini perlu diperhatikan dalam proses belajar, karena jika siswa belajar dan padanya sudah ada kesiapan, maka hasil belajarnya akan cendrung lebih naik.
Jadi dalam proses belajar terdapat beberapa faktor internal seperti pada teks diatas. Dan faktor internal adalah faktor yang berasal dari dalam diri anak maupun pengajar atau orang tua .