*Desa Kamal, 17 dan 22 Januari 2024*
Dalam suasana yang penuh semangat, mahasiswa jurusan Teknik Perkapalan, Kukuh Prakoso Wicaksono, beserta Tim KKN 1 UNDIP 2023/2024, mendedikasikan diri untuk memberikan kontribusi berharga di Desa Kamal. Melalui program kerja yang inovatif, tim ini mengarahkan perhatian mereka pada sosialisasi Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3), dengan fokus pada mitigasi bencana gempa bumi dan praktik pengelasan di bengkel las desa.
### Membangun Kesadaran Terhadap Mitigasi Bencana Gempa Bumi
Kukuh Prakoso Wicaksono, sebagai perwakilan dari jurusan Teknik Perkapalan, membimbing tim KKN untuk menyampaikan informasi penting tentang mitigasi bencana gempa bumi kepada warga Desa Kamal. Melalui workshop interaktif dan dialog terbuka, masyarakat desa diajak untuk memahami risiko gempa dan langkah-langkah yang dapat diambil untuk mengurangi dampaknya.
Penggunaan teknologi simulasi dan demonstrasi keamanan struktural oleh tim memperkaya pemahaman masyarakat, menciptakan fondasi yang kuat untuk respons cepat dan efektif saat terjadi gempa. Kukuh Prakoso Wicaksono menjelaskan secara rinci teknik-teknik perkapalan yang dapat diterapkan dalam membangun struktur tahan gempa.
### Penerapan K3 dalam Pengelasan di Bengkel Las Desa Kamal
Selain itu, Tim KKN juga memberikan perhatian khusus pada keselamatan dalam praktik pengelasan. Dengan berkolaborasi langsung dengan bengkel las di Desa Kamal, mereka memberikan pelatihan tentang penggunaan peralatan pelindung diri (APD) dan teknik pengelasan yang aman.
Kukuh Prakoso Wicaksono, sebagai mahasiswa Teknik Perkapalan, membimbing warga Desa Kamal dalam memahami risiko kesehatan yang terkait dengan pekerjaan pengelasan dan memberikan solusi praktis untuk meminimalkan risiko tersebut. Praktik pengelasan yang aman tidak hanya meningkatkan kesejahteraan pekerja, tetapi juga menjaga keberlanjutan bengkel las sebagai sumber mata pencaharian bagi masyarakat.
### Dampak Positif dan Keterlibatan Aktif Masyarakat
Hasil dari program K3 ini terasa nyata dalam kehidupan sehari-hari warga Desa Kamal. Masyarakat tidak hanya mendapatkan pengetahuan baru, tetapi juga mengadopsi praktik K3 dengan antusiasme. Keterlibatan aktif Kukuh Prakoso Wicaksono dan timnya tidak hanya menciptakan perubahan, tetapi juga merangsang rasa tanggung jawab kolektif dalam masyarakat.
**Kesimpulan**