Mohon tunggu...
Kukuh C Adi Putra
Kukuh C Adi Putra Mohon Tunggu... Lainnya - Praktisi Pendidikan | @kukuhcadiputra

GTK Inovatif Kategori Guru SMK Tahun 2023 - BBGP Jawa Tengah | Pengisi Konten Selepas Subuh✨ on Youtube : @kukuhcadiputra | Certified Trainer and Asessor BNSP RI

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

3 Tips dalam Membuat Presentasi agar Menjadi Lebih Persuasif

13 Maret 2019   17:49 Diperbarui: 13 Maret 2019   20:21 694
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ketika Anda melihat seseorang mengubah kesenangannya menjadi uang, tanyakan pada diri Anda sendiri, "Mengapa bukan saya?"

Saya mendorong Anda untuk melakukan hal sama, bukan dalam konteks bagaimana menjadi seorang presentator handal atau bagaimana caranya mengolah template presentasi, melainkan hal yang lebih fundamental, bagaimana mengkonsep suatu presentasi agar menarik, ringkas, dan persuasif. Terlepas siapa saja yang membawakannya. Mari kita lakukan.

Sumber Gambar : pixabay.com
Sumber Gambar : pixabay.com

1. Headline

Terdapat 3 poin konsep dasar dalam mencapai tujuan kita di atas, salah satu dia ntaranya membuat Headline. Tanyakan kepada diri kita, ide besar apa yang ingin ditanamkan kepada audiens? Ambil secarik kertas dan pena, mulailah menulis.

Anda tahu cara kerja Twitter? Betul, secara tidak langsung kita diajak untuk membuat suatu kalimat tidak lebih dari 140 karakter awalnya, sekarang menjadi 280 karakter. Faktanya, mereka mengubah sifat komunikasi bisnis dalam cara yang fundamental, memaksa orang menulis singkat.

Secara ringkas Headline adalah apa yang dapat membujuk Anda untuk membaca suatu cerita di koran, majalah, atau blog. Dalam hal ini difokuskan kepada presentasi.

Carilah kalimat Headline yang powerful, ringkas saja maksimal 140 karakter atau kurang, spesifik dan mudah diingat. Headline menarik perhatian audiens dan memberikan alasan bagi mereka untuk mendengarkan lebih jauh.

Dalam buku Beyond Bullet Points, Cliff Atkinson menekankan bahwa, "Hal yang paling penting yang dapat Anda lakukan untuk meningkatkan presentasi secara dramatis adalah bahwa Anda harus mempunyai sebuah kisah untuk diceritakan sebelum Anda menggarap slide presentasi Anda."

Dengan kata lain, kita harus menyingkirkan terlebih dahulu masalah desain, meliputi font, warna, latar belakang, template, dan transisi slide. Tulislah terlebih dahulu naskahnya, kisahnya, dan Headline-nya.

Meskipun terdengar kontraintuitif, ketika Anda menuliskan naskahnya terlebih dahulu, Anda sebenarnya memperluas kemungkinan berbagai macam kreativitas visual, karena penulisan tersebut mendefinisikan tujuan Anda sebelum mulai mendesain.

Contoh Headline yang memenuhi syarat di atas adalah berbunyi demikian, "Apple New iPod Player Puts 1000 Songs in Your Pocket" Terjemahan ringkasnya "iPod. Seribu Lagu di Sakumu."

Di dalamnya terdapat 3 kriteria, yaitu singkat, spesifik (seribu lagu), dan mudah diingat. Begitulah caranya Steve Jobs memberikan deskripsi terkait produknya pada tanggal 23 Oktober 2001 silam. Dan menjadi salah satu Headline produk terhebat sepanjang masa. Menarik bukan?

Jadi poin pentingnya adalah:

  1. Ciptakan Headline Anda secara ringkas, spesifik, dan mudah diingat.
  2. Ulangi penyebutan Headline sepanjang Anda menjalankan presentasi.
  3. Ingat, selain poin satu di atas, Headline Anda adalah suatu pernyataan yang menawarkan visi misi yang lebih baik kepada audiens. Pernyataan ini bukan mengenai Anda. Semua tentang mereka. Dengan kata lain ciptakan Headline dengan menyisipkan manfaat personal bagi mereka. Sebagaimana iPod, seribu lagu di sakumu, artinya Anda dapat membawanya ke mana-mana.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun