Mohon tunggu...
Kukuh C Adi Putra
Kukuh C Adi Putra Mohon Tunggu... Lainnya - Praktisi Pendidikan | @kukuhcadiputra

GTK Inovatif Kategori Guru SMK Tahun 2023 - BBGP Jawa Tengah | Pengisi Konten Selepas Subuh✨ on Youtube : @kukuhcadiputra | Certified Trainer and Asessor BNSP RI

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Kolot feat Adab

26 Desember 2018   16:00 Diperbarui: 26 Desember 2018   16:16 81
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ada pertanyaan menarik tentang bagaimana bersikap menjadi seorang wanita muslim. Salah satu jawabannya adalah jangan memilih suami dengan pertimbangan ia kolot dengan agamanya, entah seiman ataupun tidak. 

Lelaki kolot jika ia seiman dengan anda cenderung menganggap dirinya lebih unggul. Padahal dalam Islam, suami dituntut mengedepankan prinsip syuro dalam berkeluarga. Tentu jawaban ini untuk anda yang percaya bahwa semua di hadapan Tuhan sama, apapun jenis kelaminnya. 

Pria dengan kekolotannya akan banyak menimbulkan ketidakpuasan, mengeksalasi perasaan marah, dan memicu ruang kecewa. Kecewa adalah bibit dari ketidakpercayaan. Meskipun satu paragraf lebih dijelaskan imbas daripadanya, kolot memiliki sifat dadakan dan sukar disadari pemicunya. Kolot ya kolot kurang lebih begitu. 

Mayoritas menyebut kolot bawaan dari lahir, bisa juga tidak. Kolot lebih kepada kemutlakan persepsi benar / salah. Ada satu kiasan : Tuhan menurunkan kebenaran ke dalam lima tingkatan, yang boleh diketahui manusia hanya sampai tingkat ketiga. 

Lalu kenapa manusia cenderung suka berselisih paham dalam tingkat yang sepenuhnya belum mereka kuasai. Mungkin perasaan ingin lebih unggul adalah suatu pemicu, entah disadari ataupun tidak. Maka dari itu adab lebih utama dibanding akal. Dan jika memang kolot, usahakanlah sedikit beradab. 

Jakarta, 7 Desember 2018

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun