Rasa iri dan salut dari saya kepada para kompasiana yang tiada henti-hentinya menulis dengan berbagai macam ide yang aktual dan kreatif, sehingga membuat saya memotivasi saya untuk menulis walaupun sekedar hanya tulisan gombal dan tidak ada artinya ini untuk menggugah rasa nasionalisme itu sendiri.
Membaca sebuah tulisan di sebuah media online tanggal 23/4/2013 yang berjudul :
RI Kekurangan Tenaga Perminyakan, Karena di Perusahaan Asing Digaji Rp 23 Juta/Hari
membuat hati gusar. Inti dari tulisan tersebut yang menyebutkan bahwa selain gaji yang kurang menarik di Pertamina juga gaji pegawai SKK Migas (dulu BP Migas) yang rencananya akan disamakan dengan PNS membuat keyakinan saya dan bertambah yakin lagi, bahwa sudah tidak ada rasa nasionalisme dari hati para pekerja penambang kita. Tuduhan ini memang saya akui berdasarkan tulisan diatas, bahwa kapan lagi anak bangsa yang punya nasionalisme seperti Pak BJ HABIBIE.
Ungkapan dan cara pandang bersifat materialistis ini yang seharusnya tidak pantas untuk menyandang sebagai penduduk WNI serta tinggal di negeri ini. Seharusnya mereka mawas diri, bahwa mereka mencari kehidupan dimana dan dia tinggal dimana.
Seperti wejangan yang saya dapatkan "andaikata para pejuang masih hidup, mereka pasti akan menangis, kita yang seharusnya hanya mengisi alam kemerdekaan ini, malahan mereka lupakan".
Ingat bagaimana para anggota TNI yang berjuang yang ditaruh di pinggir perbatasan NKRI jauh dari hirup pikuknya kota dan keluarga, tapi mereka berjuang untuk negara ini. Ingat juga bagaimana para pegawai Pajak yang ditaruh di pelosok nusantara untuk menarik pajak untuk kelangsungan bangsa ini, walaupun di hina dan dilecehkan, mereka tetap setia demi negara ini, karena mereka menjunjung nilai patriotisme dan integritas bahwa siapa lagi yang bisa memungut pajak.
Untuk para tenaga/pekerja perminyakan, ingatlah bahwa semua mengharapakan rasa nasionalisme itu ada di dalam hati sanubari Anda sendiri, kalau bukan Anda sendiri yang mulai terus siapa lagi??? ...
salam
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H