Fakta kerusakan ekosistem yang berdampak pemanasan global dan perubahan iklim secara tersirat ditegaskan dalam firman Allah:
“dan andaikata kebenaran itu menuruti hawa nafsu, pasti rusaklah langit dan bumi ini berikut semua orang yang berada didalamnya. (Qs. al-mu’minun:[23]:71)
Ayat iniseolah-olah ingin mengingatkan bahwa jika kebenaran (sunatullah) berupa keseimbangan ekosistem yang menjadi penyangga alam semesta yang berfungsi membendung pemanasan global kemudian dikalahkan oleh nafsu dan intervensi manusia, maka pemanasan global dengan segala dampaknya akan sulit dibendung. Jika keadaan ini terus terjadi maka hanya menunggu waktu saat kehancuran bumi.
Respon Dunia Islam Dalam Menghadapi Dampak Pemanasan Global
Menghadapi fenomena pemanasan global dan perubahan iklim. Dunia islam sebetulnya sudah mulai bergiat dalam upaya-upaya rintisan bagi perbaikan, pemulihan dan pencegahan pemanasan global. Meski dalam skala yang terbatas, setidaknya upaya ini bias menjadi bukti bahwa dunia islam juga memiliki andil dalam upaya-upaya tersebut.
Salah satu yang cukup fenomenal adalah diselenggarakannya International Conference Muslim Action on Climate Change di Bogor, 9-10 April 2010. Konferensi tentang perubahan iklim tersebut menyerukan agar Negara-negara islam memberikan dukunga politik untuk mengatasi pemanasan global. Konferensi ini diikuti oleh sekitar 200 peserta yang berasal dari 14 negara yang mewakili komunitas muslim.
Direktur eksekutif East Mates Dialogue Center (EMDC), Mahmoud Akef mengatakan, umat islam memiliki potensi besar memberikan kontribusi dalam mengatasi ancaman perubahan iklim. Sebab Al-quran dan hadits telah mengajarkan perlunya umat menjaga lingkungan. “sudah selayaknya umat islam mempraktikan ajaran Al-quran dan haditss untuk mencari solusi permasalahan lingkungan” kata Akef.
Kaum muslimin di Indonesia memiliki potensi yang sangat besar untuk memainkan peran-peran tersebut karena memiliki lembaga dan jaringan yang luas sampai keakar rumput. Kewajiban untuk ikut terlibat dalam usaha-usaha ini merupakan panggilan teologis karena dari perspektif doktrin, upaya mengurangi global dan dampaknya akan membawa manfaat besar bagi kelestarian mahluk hidup dimuka bumi. Wallahu a’lam..
Referensi:
- WWF-Indonesia. 2010. Jalan terbaik masyarakat dalam menghadapi perubahan iklim. Jakarta: LPBI NU
- www.google.co.id/pemanasan_global.
- www.ghg.unfccc.int/
- www.wwf.or.id