Cara yang kedua yaitu membuat skala prioritas. Membuat skala prioritas memang cukup ribet dan sepele, tetapi hal ini sangat perlu untuk dilakukan. Tentunya dengan membuat skala prioritas, kita dapat mengelompokkan aktivitas mana yang penting, mendesak, atau tidaknya. Kita dapat membuat skala prioritas dengan menggunakan Eisenhower Technique.
Teknik ini merupakan metode yang telah dikembangkan oleh salah satu petinggi negara di Amerika Serikat dengan nama Dwight D. Eisenhower. Untuk bisa menggunakan teknik ini, buatlah terlebih dahulu daftar semua tugas dan aktivitas yang akan dilakukan ke dalam empat kategori seperti pada tabel di bawah ini.
Nah, di kuadran satu kita bisa isi dengan aktivitas-aktivitas penting serta mendesak, seperti mengerjakan tugas dari guru dan lain sebagainya. Di kuadran dua sendiri, kita bisa melakukan atau mengeksekusinya setelah menyelesaikan aktivitas pada kuadran satu.Â
Selain itu, kuadran tiga juga bisa dilakukan sebelum ataupun sesudah menyelesaikan aktivitas pada kuadran dua, tetapi itu semua tergantung pada keinginan masing-masing.Â
Untuk kuadran empat sendiri, kita bisa isi dengan aktivitas-aktivitas yang kurang penting dan kurang mendesak, seperti mencari sebuah hiburan. Namun, untuk lebih jelasnya bisa kalian simak pada contoh berikut ini.
3. Fokus ke satu hal yang penting dan lakukan dengan terorganisir
Fokus ke satu hal yang penting akan dapat membantumu supaya bisa mendapatkan hasil yang maksimal. Untuk bisa melatih fokus itu membutuhkan usaha lebih dengan mencoba menjauhkan hal-hal yang dapat mengganggu konsentrasi kita terlebih dahulu.Â
Selain itu, kita juga perlu melakukannya secara terstruktur dan terorganisir. Hal ini bertujuan supaya kita dapat mencapai target tanpa adanya penghambat dalam menjalankannya.
Itu dia beberapa cara ampuh dalam mengelola waktu yang dapat dipraktikkan oleh semua orang. Jika dirasa masih susah dalam mengatur waktu, cobalah bangun lebih pagi, agar kita punya kesempatan untuk merencanakan apa yang harus dilakukan di hari itu, seperti nang dikatakan oleh Gary Keller dan Jay Papasan.Â