Lukisan lumpur pada kulit yang legam
Begitu abstrak dan bernyawa
Sinar mentari bertahun terperangkap di sana di antara pori pori itu
Bagai pertapa yang mengerami kebijaksanaan
lumpur mengering  menempel bagai gunung di punggung  bumi
Keringat meleleh pelan menuruni tebing dada hingga perut yang menceruk serupa
Palung palung keabadian
Kesabaran dan perjuangan yang mengaliri lembah lembah semesta
Gigi gigi cangkul merobek tanah
Kulit kaki mengembang terbenam waktu
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!