Dari hasil perhitungan sementara, total biaya yang dibutuhkan hanya untuk pemindahan secara fisik pegawai akan membutuhkan biaya sebesar 2,1 Trilyun Rupiah untuk alternatif 1 dan sebesar 4,9 Trilyun Rupiah untuk alternatif 2 dengan harga per 2020. Adapun bila memperhitungkan inflasi 3 % per tahun, maka total biaya adalah 2,5 Trilyun untuk alternative 1 dan 5,5 Trilyun untuk alternative 2.Â
Angka diatas belum termasuk biaya pembangunan sekurangnya 5 rumah sakit, puluhan sekolah, universitas, perumahan dinas pegawai, perumahan dinas pejabat negara, kantor polisi, halte bis, dan segudang pendukung lainnya.
Satu catatan penting lainnya, asumsi pemindahan diatas membutuhkan waktu selama 250 hari untuk alternative 1, dan 647 hari untuk alternative 2, sehingga apabila memang direncanakan awal tahun 2024 sudah pindah, maka pertengahan tahun 2022 kloter pertama sudah harus berangkat. itupun dengan catatan bahwa fasilitas perumahan, sekolah, rumah sakit dan sebagainya sudah harus berdiri.
Mustahil? tentu tidak, tapi akan membutuhkan kemampuan anggaran dan pikiran yang tidak kecil.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H