Mohon tunggu...
Kukuh Setiyawan
Kukuh Setiyawan Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Teknik Elektro, Praktisi Pendingin dan Tata udara, Praktisi Ketenagalistrikan

Mahasiswa Teknik Elektro USM, aktif dalam proyek kolaboratif dan memiliki pengalaman dalam pemberdayaan masyarakat.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Ring of Fire: Menguak Potensi Panas Bumi di Indonesia

30 Oktober 2024   22:15 Diperbarui: 30 Oktober 2024   22:19 77
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Sebagai negara kepulauan yang terletak di jalur Cincin Api Pasifik atau Ring of Fire, Indonesia tak hanya dihadapkan pada risiko bencana alam berupa gempa bumi dan letusan gunung berapi. Di balik risiko tersebut, tersembunyi potensi besar energi panas bumi yang bisa dimanfaatkan sebagai sumber listrik terbarukan dan berkelanjutan. Namun, mengapa Indonesia yang memiliki cadangan panas bumi terbesar kedua di dunia masih belum sepenuhnya mengembangkan potensi ini? Artikel ini akan membahas manfaat dan tantangan yang dihadapi Indonesia dalam mengembangkan energi panas bumi untuk masa depan.

Apa Itu Energi Panas Bumi?

Energi panas bumi atau geotermal adalah energi yang dihasilkan dari panas yang tersimpan di dalam kerak bumi. Di daerah vulkanik seperti Indonesia, panas bumi lebih mudah diakses karena adanya tekanan tinggi di lapisan bawah permukaan yang dihasilkan oleh aktivitas gunung berapi. Melalui teknologi yang tepat, panas ini dapat dimanfaatkan untuk menghasilkan listrik dengan cara memanaskan air hingga berubah menjadi uap dan menggerakkan turbin yang menghasilkan listrik.

Di Indonesia, energi panas bumi memiliki keunggulan karena sumbernya yang terus diperbarui oleh alam dan tingkat emisinya yang rendah dibandingkan energi fosil. Selain itu, karena tidak bergantung pada kondisi cuaca, pembangkit listrik tenaga panas bumi (PLTP) dapat menghasilkan listrik secara stabil dan terus-menerus.

Indonesia dan Potensi Panas Bumi di Cincin Api

Indonesia memiliki lebih dari 120 gunung berapi aktif yang tersebar di sepanjang pulau-pulau besarnya. Lokasi yang strategis ini menempatkan Indonesia sebagai salah satu negara dengan cadangan panas bumi terbesar, setelah Amerika Serikat. Potensi energi panas bumi di Indonesia diperkirakan mencapai lebih dari 23.9 gigawatt, jumlah yang sangat besar dan cukup untuk memenuhi kebutuhan listrik jutaan rumah tangga di Indonesia.

Beberapa PLTP besar seperti PLTP Wayang Windu di Jawa Barat, PLTP Lahendong di Sulawesi Utara, dan PLTP Sarulla di Sumatera Utara telah berhasil mengoperasikan energi panas bumi. Namun, kapasitas yang telah dimanfaatkan ini masih sangat kecil dibandingkan dengan potensi yang ada. Hingga saat ini, pemanfaatan panas bumi Indonesia baru mencapai sekitar 2,3 gigawatt atau hanya sekitar 9,5% dari total potensinya.

Keuntungan Energi Panas Bumi bagi Indonesia

Pemanfaatan energi panas bumi sebagai sumber listrik memberikan berbagai manfaat yang signifikan, antara lain:

  • Energi Terbarukan dan Berkelanjutan: Panas bumi merupakan energi yang tidak habis dan dapat terus dihasilkan tanpa tergantung pada cuaca atau musim.
  • Rendah Emisi: Dibandingkan dengan bahan bakar fosil, panas bumi menghasilkan emisi karbon yang jauh lebih rendah, sehingga lebih ramah lingkungan dan mendukung target penurunan emisi karbon Indonesia.
  • Mendorong Kemandirian Energi: Dengan mengembangkan energi panas bumi, Indonesia bisa mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil impor, yang kerap terpengaruh fluktuasi harga global.

Tantangan Pengembangan Panas Bumi di Indonesia

Meskipun potensinya sangat besar, pengembangan panas bumi di Indonesia masih menghadapi sejumlah kendala yang cukup kompleks:

  • Biaya Investasi yang Tinggi: Proyek PLTP memerlukan biaya besar untuk pembangunan infrastruktur dan pengeboran awal. Meski investasi awal besar, biaya operasional selanjutnya rendah, namun sering kali investor enggan menanam modal dalam proyek berisiko tinggi.
  • Izin dan Regulasi yang Rumit: Proses perizinan sering kali memakan waktu lama dan terhambat oleh birokrasi yang rumit. Pemerintah sudah berupaya menyederhanakan regulasi, tetapi tantangan ini masih membutuhkan penyelesaian.
  • Kesadaran dan Dukungan Sosial: Beberapa masyarakat masih kurang memahami manfaat energi panas bumi, bahkan ada pula yang khawatir akan dampak lingkungan dari proyek pengeboran panas bumi.

Mengoptimalkan Energi Panas Bumi untuk Masa Depan

Indonesia masih memiliki peluang besar untuk mengoptimalkan energi panas bumi. Pemerintah telah menargetkan peningkatan kapasitas panas bumi menjadi 8 gigawatt pada tahun 2030 sebagai bagian dari Rencana Umum Energi Nasional. Kolaborasi antara pemerintah, investor, dan masyarakat sangat diperlukan untuk mewujudkan target ini.

Selain itu, inovasi teknologi, seperti metode pengeboran baru yang lebih hemat biaya dan ramah lingkungan, bisa menjadi solusi untuk mengatasi tantangan biaya dan lingkungan. Pemerintah juga perlu terus mengedukasi masyarakat tentang manfaat energi panas bumi serta melibatkan mereka dalam proses pengembangan agar tercipta dukungan sosial yang kuat.

Di tengah tantangan pemenuhan kebutuhan listrik yang terus meningkat, energi panas bumi menawarkan solusi yang berkelanjutan dan ramah lingkungan. Indonesia, dengan sumber daya panas bumi yang melimpah, berada di posisi yang sangat strategis untuk memanfaatkan potensi ini demi masa depan yang lebih hijau dan mandiri. Dengan dukungan kebijakan yang tepat, kolaborasi semua pihak, dan inovasi teknologi, energi panas bumi dapat menjadi tonggak penting dalam transisi Indonesia menuju energi terbarukan dan kesejahteraan yang lebih berkelanjutan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun