Mohon tunggu...
Kiki Sosali
Kiki Sosali Mohon Tunggu... Freelancer - Humanity Enthusiast

Literary, Movies and News Enthusiast. Hidupnya berputar dalam 3 figur-Dostoyevsky, Martin Scorsese, dan Albert Camus. Menganggap komedian adalah politisi terbaik, dan politisi adalah penutur lawak paling ajaib

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

Surat dari Penonton ke Temannya: Russian Dollnya Netflix adalah Tontonan Terbaik yang Kamu Belum Pernah Lihat!

2 Mei 2019   07:49 Diperbarui: 2 Mei 2019   07:56 33
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Nadia dan Alan. Dua tokoh beda karakter yang dipaksa saling membantu setelah terjebak mengulang hari yang sama berkali-kali. Sumber: NY Times

Saya Alena, reviewer film dan serial televisi untuk sebuah majalah hiburan populer di negara ini. Teman saya Dodi, seorang pria cerdas yang terlalu banyak berpikir soal hidup dan membuatnya jadi depresi lalu ingin coba-coba bunuh diri. Ini adalah e-mail yang saya buat yang isinya review satu serial televisi yang menurut saya akan membantunya menghilangkan perasaan sedih hidup terus menerus di dunia yang sekarat ini. 

Saya ingin berbagi surat elektronik ini dengan Anda, karena siapa tahu Anda juga membutuhkan secarik semangat yang bisa mengangkat Anda dari depresi. 

Atau mungkin, Anda hanya butuh satu tontonan komedi yang menarik, semenarik 'Atlanta' atau 'The Good Place'. Nama serial televisinya sekeren ceritanya: Russian Doll.

Daerah Blablabla, 1 Mei 2019

Alam semesta ingin menghancurkanku. Dan aku tak akan membiarkannya

Halo Dodi, met pagi. Dan kalo gua gak ketemu kau lagi, selamat siang, sore, dan malam.

Kabarmu oke? Gua harapkan begitu (Setelah ini saya ngobrol basa basi soal dirinya yang baru saja konsultasi dengan psikiater yang, entah kebetulan tidak, diam-diam dicintainya. Anda gak akan peduli soal ini, kan?)

Alasan utama gua e-mail lo hari ini, tahu kenapa? Ada rekomendasi series yang pas banget buat lo, nih. Namanya Russian Doll. Dijamin keren ni series, sesuai sama preferensi lo yang demen humor yang quirky dan cerita aneh bin ajaib macam The Good Place, Breaking Bad, atau Deadpool gitu. 

Lo bisa nonton pake akun Netflix gua dah (karena series-nya keluaran doi). Ini karena menurut gua Russian Doll itu satu dari sedikit tontonan yang wajib ditonton sekali seumur hidup.

Ceritanya sederhana. Nadia (yang diperanin Natasha Lyonne, si aktris cantik yang juga meranin karakter favoritmu si Nicky di 'Orange is the New Black'), tiba-tiba berada di wastafel toilet kawannya. Ini adalah ultah-nya ke 36 dan dia lagi di pesta ultah yang dibikin di apartemen kawannya itu. Tapi Nadia khawatir sama kucingnya yang ilang entah kemana, jadi instead of enjoying her party, doi malah muterin berbagai tempat buat cari si kucing. Saat itulah doi ketabrak mobil, mati. Lalu doi hidup lagi, mengulang hari yang sama. Berkali-kali. Idenya kayak 'Happy Death Day' kalau lo ingat. Si tokoh utama ngulang hari yang sama berkali-kali, dan tiap kali dia mati di akhir cerita. 

Setelah beberapa episode dalam kebingungan (FYI, series ini ada 8 episode, tiap episode 25-an menit, jadi lo hanya butuh sekitar 3 jam-an sampe ceritanya kelar), Nadia akhirnya ketemu Alan, cowok yang ngalamin hal yang sama kayak Nadia. Berdua, mereka lalu berusaha memecahkan alasan kenapa mereka terjebak di waktu yang sama berulang-ulang itu, sambil berusaha keluar dari 'time loop'itu.

Nadia dan Alan. Dua tokoh beda karakter yang dipaksa saling membantu setelah terjebak mengulang hari yang sama berkali-kali. Sumber: NY Times
Nadia dan Alan. Dua tokoh beda karakter yang dipaksa saling membantu setelah terjebak mengulang hari yang sama berkali-kali. Sumber: NY Times

Kenapa gua, pecandu film dan series, ngrekomendasikan banget ini serial televisi? 

Karena menurut gua ceritanya sangat relatable buat mereka yang ngerasa sendirian dan pengin ngerasakan koneksi antar-manusia yang bener-bener...you know, profound. Ada yang bilang di jaman Android ini manusia lebih bisa berkomunikasi via hape atau sosmed. Lewat series ini, gua belajar bahwa lo masih bisa ketemu orang baik di jalan, kawan lo masih bisa lo temui tanpa perlu ada intervensi hape. Intinya, masih ada koneksi antar manusia...real connection.

Ah rada OOT nih. Maafkeun. Jadi gini, banyak kritikus yang nganggep cerita ini sebagai alusi (atau metafora? ah bodo amat istilahnya apa) tentang orang yang keluar dari adiksi narkoba. 

Nadia sama Alan yang stuck di time loop itu kayak orang yang lagi sakaw, mereka berdua pengin keluar dari ke-sakaw-an itu (cielah bahasanya) tapi mereka gak tahu caranya. 

Barulah, lama kelamaan mereka sadar solusi keluar dari time loop itu adalah membantu satu sama lain dan menjaga koneksi dengan orang-orang terdekat, entah itu kawan atau terapis yang sudah dianggap kayak ibu sendiri. 

Oh ya, satu lagi, memaafkan kesalahan masa lalu. Nadia dan Alan pada akhirnya sadar, mereka masing-masing buat kesalahan besar (Nadia yang mengabaikan ibunya yang jahat dan Alan yang depresi berat sampe memutuskan bunuh diri). Dan mereka harus menghadapi kesalahan itu dan gak lagi bersembunyi dalam tirai realita. Sounds familiar?

Eits, tapi jangan salah. Intinya ini adalah series komedi, jadi jangan takut lo bakal tenggelam dalam persoalan moral yang serius atay romansa antar-manusia. Nadia dan Alan ini ceritanya lebih ke...soulmate. 

Mereka gak pacaran sampe akhir cerita (they do have sex though), dan gak ada banyak cinta-cintaan juga. Di awal lo malah kemungkinan besar ngakak liat polah Nadia yang sebodo taing dan gak peduli apa yang diomongin orang. Another thing I get out of this amazing story.

Satu lagi sebelum gua ciao di e-mail ini. Alasan kenapa Nadia dan Alan ngulang waktu yang sama dan mati berkali-kali? Jadi ceritanya, mereka datang dari lini waktu (timeline) yang berbeda. Misalnya ada timeline A dan B. Di timeline A, Nadia ketemu Alan yang lagi depresi mau bunuh diri. Tapi doi gak nyelamatkan Alan. Di timeline B, Alan ketemu Nadia. Tapi karena Alan lagi depresi, doi gak bisa nyelamatkan Nadia waktu ketabrak mobil dan mati. Nadia yang gak nyelamatkan Alan dari bunuh diri dan Alan yang gak nyelamatkan Nadia dari ketabrak mobil, entah gimana itu bikin timeline A dan B ketemu, dan menciptakan semacam bug gitu, error di sistem istilahnya. Nah bug itu bentuknya time loop itu, waktu yang ngulang terus. 

Agar mereka keluar dari time loop itu? Nadia harus nyelamatkan Alan biar gak bunuh diri di timeline A, dan Alan mesti menyelamatkan Nadia dari tabrakan mobil di timeline B.

Segini aja dah e-mail gua. Kayaknya udah kepanjangan juga. Akhir kata, kalo gua gak ketemu lo lagi, selamat siang, sore, dan malam.

PS: Penasaran kenapa judul serial-nya Russian Doll? Itu dari Boneka Matryoshka, boneka khas Russia. Jadi, khas dari boneka ini adalah boneka ini punya banyak layer gitu, kalo lo buka bagian dalam bonekanya, bakal ada boneka yang sama tapi ukurannya lebih kecil di dalamnya. 

Gitu terus. Nah, ini serial tivi juga kayak gitu. Pas lo buka ceritanya yang sederhana, bakalan ada banyak layer tersembunyi si dalamnya.

Seperti ini Russian Doll yang asli. Semua boneka yang kecil-kecil aslinya berada dalam tubuh boneka terbesar. Sumber: Amazon
Seperti ini Russian Doll yang asli. Semua boneka yang kecil-kecil aslinya berada dalam tubuh boneka terbesar. Sumber: Amazon

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun