Mohon tunggu...
Kiki Sosali
Kiki Sosali Mohon Tunggu... Freelancer - Humanity Enthusiast

Literary, Movies and News Enthusiast. Hidupnya berputar dalam 3 figur-Dostoyevsky, Martin Scorsese, dan Albert Camus. Menganggap komedian adalah politisi terbaik, dan politisi adalah penutur lawak paling ajaib

Selanjutnya

Tutup

Analisis Pilihan

George Orwell Menjawab: Edisi Pilpres 2019

15 April 2019   07:32 Diperbarui: 15 April 2019   07:47 241
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Salah satu slogan paling populer dari 'Nineteen Eighty-Four': Big Brother Mengamatimu. Ini nampaknya sudah jadi kenyataan di zaman milenial, dimana penguasa, melalui CCTV, rekaman data kependudukan, dan berbagai metode lain bisa mengetahui apa yang dilakukan setiap warganya. Sumber: Global Research

Perang adalah Perdamaian, Kebebasan adalah Perbudakan, Pengabaian adalah Kekuatan

George Orwell adalah satu dari sedikit sekali orang yang mungkin paling menguasai fenomena abnormal pada pemilihan di negeri ini tengah pekan nanti. 

Seorang penulis politik, wartawan ulung, dan pengaku penganut ajaran Sosialis dan anti-opresi dan pengibulan rakyat khas Stalin, Orwell akan sangat familiar dengan fenomena gunung es bernama hoax yang rajin dipintal berbagai pihak dalam bentuk tweet, forward pesan WA, serta video Youtube jelang pemilu kali ini. 

Anda kenal dengan istilah Big Brother dan 2+2=5? Orwell-lah penciptanya, atau paling tidak yang mempopulerkannya.

Lihatlah tulisan pembuka tepat di bawah judul di atas. Itu adalah moto dari negara distopia yang diciptakan Orwell dalam buku maayurnya 'Nineteen-Eight Four'. Agak familiar dengan yang apa yang sekarang muncul bukan?

Dengan nama sekaliber itu, tentulah akan menarik untuk mengulik pendapat beliau soal gonjang ganjing pemilu yang penuh dengan hoax dan ilusi-ilusi politik ini.

Hanya ada satu hambatan kecil, Saudara-saudara. Si kakek keturunan Inggris-Burma itu telah wafat nyaris 70 tahun lalu.

Namun jangan salah. Melalui teknologi jaman milenial, kami dengan bangga menyatakan telah berhasil menghidupkan kembali Bapak Orwell. Kalian tak perlu tahu proses detailnya bagaimana kami berhasil menghidupkan orang mati, sesuatu yang terakhir kali dilakukan sekali 2 ribu tahun lampau. 

Intinya kami pakai kombinasi listrik dan tubuh orang mati yang kemudian disambungkan dengan DNA si bapak, dan voila! George Orwell hidup lagi.

Setelah memberinya makan, minum, dan pakaian bersih, plus memberitahunya cara kerja singkat di jaman milenial (PS: dia benar-benar takut melihat ponsel dan PC, mengira jika Big Brother benar-benar mengintainya di balik layar hitam itu (PS: ada benarnya juga pendapatnya)) akhirnya kami mendudukkan si kakek di atas kursi dan mulai melakukan wawancara ini. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun