Indonesia juga merupakan bagian yang mendorong untuk diadakannya pertemuan menteri OIC setelah terjadinya kerusuhan di Yerusalem, pertemuan tersebut diadakan di Istanbul pada Agustus 2017. Indonesia juga melakukan upaya lain, seperti memperkuat capacity building bagi rakyat Palestina. Selama ini, Indonesia telah memberikan pelatihan kepada ribuan rakyat Palestina  yang meliputi beberapa program unggulan.
Indonesia telah menerima 1.806 imigran dan mengirimkan bantuan kemanusiaan dan membangun beberapa sekolah di Palestina. Selain itu, Indonesua juga memberikan dukungan penuh untuk kemerdekaan Palestina dengan membuka Konsulat Kehormatan di Ramallah, dan terus mengajak ASEAN dan PBB untuk mendukung kemerdekaan Palestina.Â
Hal tersebut disebutkan oleh Presiden Indonesia, Joko Widodo, pada pidato peringatan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia ke-72 di depan DPD dan DPR pada saat melaksanakan sidang gabungan.
Presiden Joko Widodo menyampaikan pesan terkait sikap Indonesia terhadap pengakuan Amerika Serikat atas Yerusalem sebagai ibu kota Israel. Pengakuan Presiden Trump tidak dapat diterima dan harus dikecam keras. Presiden Jokowi mengajak seluruh negara OIC untuk bersatu dan mengesampingkan segala perbedaan untuk membela Palestina.
Indonesia menegaskan komitmennya untuk terus membantu perjuangan rakyat Palestina melalui penyediaan capacity buiding. Pemerintahan Indonesia telah mengalokasikan US$ 2 juta atau sekitar Rp 28,5 miliar untuk melancarkan program capacity buiding sesuai dengan kebutuhan rakyat Palestina, termasuk pertanian, kewirausahaan, pemberdayaan perempuan, teknologi informasi dan komunikasi, pemerintahan dan pendidikan.
Komitmen Indonesia untuk Palestina pada era kepemimpinan Joko Widodo sudah disampaikan oleh Menteri Luar Negeri RI, Retno Marsudi, pada Conference on Cooperation among East Asian Countries for Palestinian Development (CEAPAD) III di Bangkok pada 27 Juni 2018.Â
Bantuan US$ 2 juta akan disalurkan baik dalam kerangka e Three-year Work Plan (2019-2021) CEAPAD, yang merupakan salah satu hasil dari pertemuan CEAPAD III atau modalitas lainnya. Selain bertemu dengan Menlu Palestina, Menlu RI juga bertemu dengan Komisaris Jenderal United Nations Relief and Works Agency (UNRWA), Pierre Krhenbhl.
Menlu RI dan Komjen UNRWA membahas langkah dan rencana masa depan untuk krisis finansial UNRWA yang mereka hadapi. Indonesia sangat mengapresiasi peran dari UNRWA dalam penanganan pengungsi dari Palestina yang mencapai 5.3 juta orang.Â
Menteri Luar Negeri Indonesia, Retno Marsudi, menekankan komitmen Indonesia untuk membantu UNRWA. Komisaris Jenderal UNRWA sangat mengapresiasi peran dan kontribusi yang terus dilakukan Indonesia untuk memperjuangkan kemerdekaan Palestina.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H