Mohon tunggu...
ACJP Cahayahati
ACJP Cahayahati Mohon Tunggu... Insinyur - Life traveler

tukang nonton film, betah nulis dan baca, suka sejarah, senang jalan-jalan, hobi jepret, cinta lingkungan, pegiat konservasi energi dan sayang keluarga

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Artikel Utama

Pasar dan Jajanan di London Tidak Mengurangi Kualitas Hidup Kota

8 Februari 2018   17:53 Diperbarui: 8 Februari 2018   19:48 721
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Smithfield Market London (dokumentasi pribadi)

Leadenhall Market

Leadenhall Market (dokumentasi pribadi)
Leadenhall Market (dokumentasi pribadi)
Pasar ini menjadi salah satu lokasi pembuatan film Harry Potter. Wiiiii ... itu kesan saya pertama lihat pasar ini. Bangunannya unik dan cantik. Di pasar ini sejak abad ke-14 sudah terjadi transaksi jual beli unggas dan keju, tapi tahun 1666 saat London terbakar ikut terbakar, tapi kemudian direnovasi total tahun 1991.

Pasar-pasarnya memang tidak terbuka tapi menempati ruangan. Yang terlihat laku pubnya, mungkin karena letaknya yang cukup di tengah perkantoran, menjadi tempat para eksekutif London, kumpul dan minum-minum setelah pulang kerja. Entah berapa jepretan foto saya buat di sini karena kecantikan bangunannya.

Portobello Road Market

Portobello Market (dokumentasi pribadi)
Portobello Market (dokumentasi pribadi)
Pasar ini ada di daerah Notting Hill, temanya sebetulnya pasar antik tapi segala komoditas bisa ditemukan di sini. Selain itu tentu saja street food juga ada di sini. Cari Dim Sum yang susah di Jerman gak bakal sulit deh di sini atau di London.

Covent Garden Market

Covent garden market (dokumentasi pribadi)
Covent garden market (dokumentasi pribadi)
Pasar ini awalnya dikenal sebagai pasar buah-buahan dan sayur. Letaknya di West End sebelah Barat London. Sekarang pasar ini lebih ke pasar turis, di sana banyak dijual hasil kerajinan tangan dan yang istimewa dari pasar ini adalah selalu ada live music dan atraksi seniman jalanan.

Saat kami di sana, ada penyanyi sopran klasik dan kemudian diisi oleh band klasik yang terdiri dari biola dan cello. Mereka membawakannya lagu-lagunya di lantai paling bawah jadi tanpa bantuan pengeras suara pun, akustiknya lumayan terdengar kencang ke atas. Lalu kami terhibur oleh atraksi seniman sepuh tapi simpatik dan lucu, dengan juggle dan diabolonya.

Camden Town

Camden Town Kerb (dokumentasi pribadi)
Camden Town Kerb (dokumentasi pribadi)
Camden Town itu gabungan beberapa pasar dan areal Street Food. Ada Camden Market, Camden Canal Market, Inverness Market dan banyak lagi. Kalau mau cari souvenir, cari di sini saja, harganya murah-murah.

Cari Street Food juga di sini pabalatak kalau kata orang Sunda, saking banyaknya, di Kerb Camden Market apalagi waaahhhh ... sampai bingung deh banyak pilihan, makanan Asia, Orient sampai Eropa banyak sekali ragamnya. Warung Indonesia juga ada di sini!! Sayangnya, ketika kami ke sini, kami sudah makan masakan Uighur, suku muslim Cina-Turki.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun