Mohon tunggu...
ACJP Cahayahati
ACJP Cahayahati Mohon Tunggu... Insinyur - Life traveler

tukang nonton film, betah nulis dan baca, suka sejarah, senang jalan-jalan, hobi jepret, cinta lingkungan, pegiat konservasi energi dan sayang keluarga

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Artikel Utama

Terpesona oleh "Beatles KW 2" di Cavern Club Liverpool

20 Januari 2018   10:09 Diperbarui: 20 Januari 2018   15:00 1030
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Banyak atribut terpajang di Club ini (dokumentasi pribadi)

Ketika menyusun rencana kunjungan ke kota-kota di Inggris Raya, saya sudah terpikat oleh Liverpool. Liverpool dan Beatles rasanya sulit dilepaskan. Sebagai penyuka lagu-lagu John Lennon dan Beatles, kunjungan ke Liverpool ini memang didedikasikan untuk Beatles. Tim bola Liverpool juga terkenal tentunya, tapi berhubung saya fans bola angin-anginan, saya dahulukan menapaktilasi Beatles, maaf ya fans tim bola Liverpool. 

Semenjak di Liverpool, lagu-lagu John Lennon dan Beatles rasanya terus terngiang-ngiang di telinga mengiringi langkah riang kami, di bawah cuaca indah dan bermatahari. Woman, Imagine, I want to hold your hand, Penny Lave, Don't Let Me Down, Love Me Do, Hey Jude, Yesterday, Love Me Do, Hello, Something, And I Love Her, Twist and Shout dan aaaahhhh masih banyak lagi lagu Beatles dan John Lennon yang sangat enak didengar.

Tujuan pertama kami di Liverpool adalah Albert Dock,  galangan kapal yang mendapatkan predikat cagar budaya dunia dari UNESCO ini, sangat mencolok di tengah kotanya. Dari sana kami menyusuri pantai ke arah Three Graces untuk menyapa para Beatles di tengah pasar natal yang masih sangat ramai saat itu.  

Hello Mr Beatles (dokumentasi pribadi)
Hello Mr Beatles (dokumentasi pribadi)
Beatles dengan latar belakang the three graces (dokumentasi pribadi)
Beatles dengan latar belakang the three graces (dokumentasi pribadi)
Saya  kira, musik yang terus melegenda dari anak-anak muda Liverpool kreatif dan musikalis ini tidak hanya lekat di telinga-telinga kawula muda Inggris tapi merambah ke seluruh dunia, tua dan muda. Lihat saja, untuk memotret patung Beatles tanpa turisi, kami harus sabar menanti karena nunggunya lama. 

Banyak anak muda dari berbagai kebangsaan ngantre mau berfoto. Apalagi saat menunggui 3 gadis muda berwajah Asia, entah dari Cina, Jepang atau Korea, mereka tidak puas hanya satu kali jepret beres, tapi berswafotonya dengan segala pose dan gaya, lalu pada akhirnya minta kami potretkan pulak.... heheheheh.

Cavern Club di Mathew Street

Mathew street Liverpool (dokumentasi pribadi)
Mathew street Liverpool (dokumentasi pribadi)
Puas menikmati sore di pinggir dermaga dan mencoba beberapa makanan di pasar natalnya, kami menuju Matthew street. Bagi penyuka Beatles, jalan ini menurut saya wajib dikunjungi. Bila musim panas di sini ada Mathew Street Festival, jalan ini akan padat sekali pengunjung yang sebagian besar penyuka musik. 

Di jalan Mathew ini sekarang memang berjejeran pub dan klub yang menyuguhkan pertunjukan band secara live. Dan ini yang terpenting, di jalan Mathew ini Cavern Club berada. Cavern Club adalah klub di mana Beatles di awal karirnya dan belum terkenal sering tampil. 

Cavern Club di Mathew street (dokumentasi pribadi)
Cavern Club di Mathew street (dokumentasi pribadi)
Ada 2 Cavern Club di sana, keduanya menyuguhkan live music, kami memasuki dan menikmati band musik di kedua klub itu. Cukup lama kami menikmati lagu-lagu mirip-mirip lagu Beatles ini, enak-enak lagunya dan suasananya ceria di klub pertama bahkan sampai minuman kami habis. Bahwa kami berada di Cavern Club sisternya bukan yang asli awalnya tidak kami sadari, suami saya memang sempat heran karena panggungnya beda dengan panggung saat Beatles tampil di Cavern Club. 

Ketika keluar dari Cavern Club Sister itu baru kami sadari, karena tidak jauh dari situ ada Cavern Club lagi heheheh. Masuk lagi deh kami ke dalam klub itu. Nah yang ini ternyata yang asli. 

Enak-enak lagu Beatles KW2 ini (dokumentasi pribadi)
Enak-enak lagu Beatles KW2 ini (dokumentasi pribadi)
Nah ini baru Cavern Club asli (dokumentasi pribadi)
Nah ini baru Cavern Club asli (dokumentasi pribadi)
Beatles saat tampil di Cavern Club Februari 1961 (dari https://www.beatlesbible.com/1961/02/09/live-cavern-club-liverpool/)
Beatles saat tampil di Cavern Club Februari 1961 (dari https://www.beatlesbible.com/1961/02/09/live-cavern-club-liverpool/)
Sebuah Night Club di jalan Mathew no 10 ini berada di ruang bawah tanah gedung, awalnya diperuntukkan untuk para pemain musik jazz, tapi kemudian berkat hubungan antara manager The Quarrymen (grup band John Lennon sebelum Beatles) dengan pemilik Cavern Club, The Quarrymen pun bisa tampil di Cavern Club, di antara dua penampilan grup jazz tahun 1957. Sebagai Beatles, penampilan pertama mereka di Cavern Club ialah pada tanggal 9 Februari 1961, saat itu Beatles sudah mulai tenar. 

Di dalam Cavern Club asli ini, segala atribut dan foto Beatles dipamerkan. Di klub ini juga sudah banyak penyanyi-penyanyi tampil, Adelle, Eric Clapton, Elton John dan masih banyak lagi, nama-nama mereka diabadikan di batubata depan Club yang dikenal sebagai The Cavern Wall of Fame.

The Cavern Wall of Fame (dokumentasi pribadi)
The Cavern Wall of Fame (dokumentasi pribadi)
Cavern Club sudah seperti Museum (dokumentasi pribadi)
Cavern Club sudah seperti Museum (dokumentasi pribadi)
Banyak atribut terpajang di Club ini (dokumentasi pribadi)
Banyak atribut terpajang di Club ini (dokumentasi pribadi)
Dari sini, kami memutuskan untuk menyusuri kota Liverpool dan mencari Penny Lane. Lagu yang menceriterakan tentang jalan ini, sangat sederhana tapi enak didengar, sambil terkadang mendengungkan lagu Penny Lane, kami sampai juga. Sayangnya hari sudah gelap jadi keriuhan Penny Lane seperti yang digambarkan dalam lagunya tidak pas. 

Penny Lane there is a barber showing photographs
Of every head he's had the pleasure to know
And all the people that come and go
Stop and say "Hello" ....

Dari sana, kami menuju Abbey Road, ini kesalahan kedua kami. Karena setelah sampai Abbey Road, Liverpool koq jalannya kecil sekali dan berbeda dengan gambar di sampul lagu-lagunya Beatles. Baru ketika kami browsing lagi ternyata Abbey Road adanya bukan di Liverpool tapi di Westminster, London. Konon, kesalahan ini bukan hanya terjadi di kami. 

Penny Lane (dokumentasi pribadi)
Penny Lane (dokumentasi pribadi)
Begitulah, kami tutup kunjungan kami di Liverpool yang serba Beatles ini dengan tawa berkepanjangan. Semoga para pembaca, tidak mengulangi kesalahan kami bila ke Liverpool, ya. Selamat berakhir minggu dan tetaplah berhati bersih. (ACJP) 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun