Mohon tunggu...
ACJP Cahayahati
ACJP Cahayahati Mohon Tunggu... Insinyur - Life traveler

tukang nonton film, betah nulis dan baca, suka sejarah, senang jalan-jalan, hobi jepret, cinta lingkungan, pegiat konservasi energi dan sayang keluarga

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Di Ketinggian 2030 & 1970 Meter itu Listrik Disimpan dan Diproduksi

20 Oktober 2017   20:21 Diperbarui: 10 November 2017   14:03 2201
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ada yang mancing juga (dokumentasi pribadi)

Luenersee, danau alami tapi juga untuk produksi listrik

Lnersee (dokumentasi pribadi)
Lnersee (dokumentasi pribadi)
Membaca sejarah dimulainya produksi listrik di danau dengan ketinggian 1970 m di atas permukaan air ini, sangat mencengangkan. Bayangkan saja, saat orang dipusingkan dengan perang dunia ke-dua, di danau ini sudah dirintis pembuatan pembangkit listrik dari tenaga air. Bahkan untuk penyelesaiannya banyak tawanan perang yang dipekerjakan di sana.

Kelebihan danau alami ini adalah daya tampung airnya yang luarbiasa, bekerja sama dengan danau 974 m di bawahnya danau Latschau, dengan daya terpasang sampai 280 MW dan bekerja sejak tahun 1958. Selain itu, danau Lner ini bisa menjadi tujuan hiking dan jalan-jalan dengan anak-anak karena bisa naik dengan kereta gantung. Di atas ketinggian ini bahkan ada taman main untuk anak-anak juga. Menarik ya.

Arena main anak-anak di ketinggian 1970 m (dokumentasi pribadi)
Arena main anak-anak di ketinggian 1970 m (dokumentasi pribadi)
Listrik dari danau-danau di Austria ini dari sejarahnya memang selalu menjual hasil produksinya ke Jerman. Sampai sekarang pun, listrik yang dhasilkan banyak dijual ke Jerman. Jerman dengan target bauran produksi listriknya tahun 2050 mencapai 80% berasal dari energi terbarukan, memang terasa optimis, tapi namanya target ya harus optimis, supaya pencapaiannya juga maksimal.

Demikian juga dengan di Indonesia, bila saja masih ada yang mengolok-olok target pembangunan 35 ribu MW pembangkit listrik kita, coba deh dipikir lagi. Namanya juga target ya harus optimis. Karena mari kita bandingkan Indonesia, yang penduduknya terbanyak keempat di dunia ini, per kapita konsumsi listriknya baru mencapai sekitar 800-an kWh saja, sedangkan Malaysia 5000 kWh dan Singapur di atas 8000 kWh. Jadi ... ketinggalan kan, apalagi isu mati lampu di beberapa kota di Indonesia kan bukan hanya isapan jempol saja tapi memang terjadi, setiap kali mati lampu lagi, mati lampu lagi, duh ... (ACJP)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun