Menurut ini, nilai keseluruhan material mampu didaurulang dalam ponsel tak terpakai di Jerman bahkan mencapai nilai lebih dari 65 juta Euro (atau sekitar 975 Triliun rupiah). Oh ... luarbiasa ya bila saja ponsel-ponsel tua itu semua masuk ke Tempat Daurulang. Alam tidak terus dieksploitasi demi kenyamanan kita manusia dan tidak dibebani oleh sampah elektronik, yang tentu juga berbahaya.Â
Dan itu baru data di Jerman lho ... bagaimana di Indonesia, dengan jumlah penduduk yang hampir 4 kali lebih banyak dari Jerman. Menurut ini, Indonesia tahun 2016 mengimpor 90 juta unit ponsel dan menjual 35 juta unit ponsel pintar, dan tiap tahun dibutuhkan dibutuhkan suplai minimal 60 juta unit ponsel. Berapa ponsel tak terpakai tersimpan di lemari ?? Entahlah, tapi sungguh sayangkan bila ternyata banyak material bisa digunakan kembali tanpa eksplorasi baru bahan mentah.
Usaha Ramah Lingkungan
Apa yang bisa kita lakukan untuk mengurangi beban lingkungan atas kenyataan betapa genitnya kita selalu mengejar state of the art sebuah ponsel, diantaranya:Â
- gunakanlah ponsel selama mungkin.
- bila ada sebuah institusi yang menampung ponsel tua, sumbangkanlah atau juallah, siapa tahu ponsel kita masih bisa dimanfaatkan oleh orang lain
- atau seperti di Jerman, sekarang ada sekitar 1000 Pengumpul ponsel tua, yang disebut Mobile-Box. Mobile-Box ini pertama kali dibentuk tahun 2012 di Köln. Tahun 2016 di Jerman melalui Mobile-Box ini ada 40 ribu ponsel berhasil didaurulang. Masih merupakan angka yang belum bisa dibanggakan, bila mengingat lebih dari 100 juta ponsel bisa didaurulang. Begitulah, jadi gak perlu malu bila ponsel kita bukan ponsel tercanggih, karena kita sudah melakukan langkah ramah lingkungan, ya. (ACJP)
(Hasil hitung cepat pemilu Jerman, CDU/CSU mendulang suara tertinggi, tapi dibandingkan pemilu sebelumnya turun. Hei ... Lindner, wajah muda di partai liberal, berhasil membawa partainya kembali masuk ke DPR Jerman)