Mohon tunggu...
ACJP Cahayahati
ACJP Cahayahati Mohon Tunggu... Insinyur - Life traveler

tukang nonton film, betah nulis dan baca, suka sejarah, senang jalan-jalan, hobi jepret, cinta lingkungan, pegiat konservasi energi dan sayang keluarga

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Artikel Utama

Utrecht: Hidup Bersama Air Tapi Bebas Banjir

8 Juni 2016   16:36 Diperbarui: 10 Juni 2016   14:43 615
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Taman Wilhelmina di kota Utrecht, dok pribadi

rumah-rumah di atas air, dok pribadi
rumah-rumah di atas air, dok pribadi
rumah dipatokkan ke balok kayu besar, dok pribadi
rumah dipatokkan ke balok kayu besar, dok pribadi
Menembus hutan di Rhijnauwen antara Bunnik dan Utrecht, yang penuh pohon dan hijau terbentang tanpa bangunan membuat saya bergumam sendiri akan tata kota kita di Indonesia. Kenapa jejak tata kota Belanda yang compact dan hijau di Indonesia tidak tersisa sama sekali, sehingga sekarang kemacetan mendominasi bukan hanya di Jakarta tapi di banyak kota besar di Indonesia dan lahan hijau terpisah jauh dari manusia yang membutuhkannya??

jalan sepeda menuju hutan antara Bunnik dan Utrecht, dok pribadi
jalan sepeda menuju hutan antara Bunnik dan Utrecht, dok pribadi
Karakter orang Belanda lebih halus, lebih terbuka dan ramah dibandingkan orang Jerman. Ditambah Utrecht adalah kota mahasiswa jadi penduduk lokal tampaknya tidak asing dengan wajah-wajah internasional, bahkan tanpa diminta, kami dibantu dengan informasi arah di tengah jalan. Begitulah... tampaknya orang Belanda hanya menurunkan sikap terbuka, ramah dan senang kenyamanannya saja ke orang Indonesia, tapi kemampuan menangani banjir dan tata kota rendah energi dan hijau lupa diturunkan, atau kitanya yang memang bandel, membuang sampah sembarangan ke kali dan sungai, membangun perumahan seenaknya, tanpa rasa bersalah??? (ACJP)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun