dok pribadi
Sebetulnya Wandern atau hiking atau jalan-jalan menembus hutan itu masuk ke kategori olahraga atau wisata ?? Kalau melihat perlengkapan orang-orang yang lalu lalang berhiking-ria di Jerman atau Swiss, mereka rata-rata bersepatu olahraga atau sepatu hiking, berpakaian ringkas dan sportif, bahkan banyak pula yang ber-nordic walking (di tangan kiri kanannya memegang tongkat jalan agar beban ke tulang punggung seimbang). Nah ... dilihat dari perlengkapan ini sih terlihat lebih pas masuk kategori olahraga kan ya ... apalagi bila hikingnya sampai 4 jam dan sesudahnya membuat badan sama lelahnya seperti baru saja 2 jam main volley.Â
Namun bila Hiking dilihat dari segi wisatanya ya bisa juga sih apalagi bila ingat bonusnya itu lho keindahan alam yang sangat menakjubkan, rasa-rasanya pas juga bila masuk ke ranah wisata. Maka masuk ranah wisata saja, ya.
Wandern alias Hiking Kegiatan Paling Diminati di Jerman dan mungkin se-Eropa
Wandern atau hiking dalam hutan ini memang kegiatan menyenangkan yang banyak digemari oleh orang Jerman atau mungkin orang se-Eropa. Saking banyak peminatnya, hampir selalu ditemukan peta jalan untuk hiking dan tempat parkir mobil di pinggir hutan untuk para pecinta hiking. Bahkan ada pula rambu lalu lintas untuk para pelaku hiking atau petunjuk tempat parkir untuk para pecinta hiking agar tidak parkir sembarangan.
Hutan-hutan untuk hiking di Jerman tidak menyeramkan, tidak ada cerita hantu atau kepercayaan-kepercayaan aneh-aneh, yang membuat urung untuk berhiking ria. Hiking atau bersepeda menembus hutan ini bahkan sangat membuat ingin tahu nanti keluarnya di mana dan apa saja yang akan ditemukan dalam hutan itu. Terkadang kami menemukan tempat bersejarah, peternakan lebah madu, penangkaran ikan, tempat berkuda dan terutama pemandangan yang indah.Â
Bila cuaca indah, walaupun kami hiking nya dalam hutan, kami tidak pernah sendirian. Selalu saja bertemu dengan pelaku hiking yang lain. Kesenyapan hutan, pohon-pohon di sekeliling, cuitan burung-burung atau kebersihan sungai dan air danau selalu saja menyenangkan untuk dilihat dan didengar. Â Â
Dengan bekal makanan untuk piknik serta semua peralatan perangnya (meja, kursi, minum, buah dll) kami pun selalu siap menggelar dagangan eh makanan di mana pun. Seperti di bawah ini, di pinggir sungai yang deras, di pinggir hutan dan menghadap ke pemandangan gunung yang di atasnya terlihat salju yang belum meleleh. Hmmmm ... makan apa pun, bila ditemani gemericik aliran air dan udara bersih seperti itu, terasa sangat nikmat.
Wandern atau hiking ini bisa juga terasa berat, saat kami hiking di Cinque Terre, Liguria Itali misalnya kami harus banyak melalukan penanjakkan. Duh ... rasanya membuat nafas habis dan tersengal-sengal. Padahal lama hiking hanya 2,5 jam-an. Atau hari Kamis y.l. di hutan Swiss, kanton Graubünden ... wah, 4 jam hiking walaupun tanjakannya tidak setinggi di Cinque Terre, di jam terakhir membuat kami lelah juga.
Menurut saya, walaupun hiking itu terkadang amat sangat melelahkan dan terkadang membuat hampir putus asa tapi bila akhirnya atau selama dalam perjalanan menemukan beberapa kecantikan alam yang luarbiasa, akan membuat lupa semua kelelahan yang ada. Mirip-mirip seperti saat melahirkan barangkali ya, sakit dan lelah menjelang kelahiran sangat ekstrim tapi ketika si jabang bayi dalam pelukan, hanya ada kebahagiaan yang membuncah. Lupa sudah segala kesakitan sebelumnya.
4 jam Hiking di kanton Graubünden, Swiss
Memasuki daerah hutan di kanton Graubünden, kota Flims di Swiss pada musim semi ini, mata kami dimanjakan oleh pemandangan indah seperti di bawah ini. Latar belakang gunung bersalju dan di depan hidung kami tanaman musim semi Löwenzahn atau dandelion, yang terhampar seperti karpet hijau dan kuning.Â
Setelah parkir di tempat yang disediakan di pinggir hutan, kami pun melangkah blusukan di atas jalan setapak yang hanya bisa dilewati pejalan kaki. Tidak ada mobil, tidak ada ojek, tidak ada sepeda tujuannya adalah Crestasee atau danau Cresta. Di awal jalan setapak disebutkan kurang lebih perjalanannya 20 menit, tapi dasar kami banyak berhentinya kami butuh setengah jam, sampai kami terpesona oleh pemandangan di bawah ini. Indahnyaaaa dan ya ampun banyaknya orang membuat kami sekeluarga diam terbisu dan baru sadar kemudian untuk mengabadikan sekeliling kami yang menakjubkan.
Suhunya ketika itu mungkin hanya 19-20°C tapi ada juga yang berani berenang. Sebagian besar yang lain duduk-duduk menikmati panasnya matahari, memotret seperti saya, memanggang bekal di tempat yang disediakan, anak-anak bermain air dan berusaha menjaring ikan-ikan kecil yang ada. Kami pun setelah melihat sana sini akhirnya duduk-duduk dulu, memanjakan mata untuk melumat kecantikan alam yang ada.
Lalu hiking kami lanjutkan untuk melihat tujuan selanjutnya, danau Cauma di dalam hutan itu juga. Ternyata danau Cauma seperti yang ada di foto paling atas dan bawah ini, lebih mempesona lagi. Airnya yang dari jauh berwarna hijau toska dari dekat sangatlah jernih. Bahkan batu di dalamnya pun bisa dilihat dengan jelas. Untuk turun bisa naik lift bisa jalan kaki.
Hiking di hutan kanton Graubünden itu belumlah usai, walaupun kaki kami sudah mulai terasa pegal tapi kami masih ingin melihat Rheinschlucht atau dikenal juga Grand Canyon-nya Swiss, di mana lekukan sungai Rhein mengalir di bawahnya. Akhirnya, kelelahan kami terjawab dengan keindahan alam di bawah ini. Swiss Grand Canyon ... wow, terjal tapi kecantikannya sangat mempesona.  Jeprat-jepret, lihat sana lihat sini, perhatikan ini itu, membaca keterangan yang ada lalu kami nikmati kecantikan di depan mata ini sambil melonjorkan kaki yang lelah.Â
Setelah saya hitung lagi kurang lebih kami hiking 4 jam-an lebih, pegal linu memang terasa di sana sini tapi koq bahagia ya berhasil tetap teguh untuk melihat dengan mata kepala sendiri 3 kecantikan alam yang mempesona ini. Selesai deh liburannya dan minggu depan menurut ramalan cuaca, cuacanya kembali hujan, begitulah beruntung sudah memanfaatkan cuaca indah dengan baik. Salam hiking ... (ACJP)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H