[caption caption="dok pribadi"]
Nah... apa daya tarik lain jalan-jalan selain menyaksikan tradisi daerah yang didatangi? S-E-J-A-R-A-H, apalagi kalau kisah keberadaan bangsa Romawi. Wiii... bagi penyuka jalan-jalan tentu akan langsung mengakui kebesaran Arsitektur bangsa Romawi, karena peninggalannya dapat dilihat di banyak kota dan banyak negara. Tahun 118 sesudah Masehi kekuasaan bangsa Romawi sungguh luarbiasa, dari Inggris Raya sampai Syria (seperti terlihat dalam peta di atas).
Sungguh tidak terbayangkan ya, tanpa pesawat dan tanpa teknologi canggih seperti sekarang, bangsa ini mampu menguasai seperempat dunia. Tak heran peribahasa... semua jalan menuju ke Roma... tidak berlebihan, karena pada kenyataannya bangsa Romawi ini sangat ekspansif dan telah membangun jalan sepanjang 80.000 km selama mereka berkuasa, 2 kali diameter bumi!!!
Siapa sangka ternyata... sebuah ibukota dari bangsa besar Romawi di zaman antik dulu menurut legendanya didirikan oleh anak kembar hasil cinta Mars (dewa perang orang Romawi) dengan pendeta perempuan Rhea Silvia. Karena itu, untuk bangsa Romawi bulan Maret adalah bulan pertama dalam hitungan tahun.
Bayi kembar ini konon kemudian dihanyutkan di sungai Tevere dan diselamatkan oleh seekor serigala betina, mamma Lupa, yang tergerak mendengar jeritan tangis bayi kembar Romulus dan Remus ini. Nasib baik Romulus dan Remus lalu berlanjut di tangan seorang gembala bernama Faustulus hingga mereka besar. Patung mamma Lupa dengan si kembar Romulus dan Remus ini bisa ditemui di kota Roma dan di pelataran ajaib Pisa, Piazza dei Miracoli.
Roma dengan latar belakang sejarah besar ini dapat ditelusuri sampai sebelum zaman Romawi di atas bukit Palatin tahun 752 Sebelum Masehi, zamannya bangsa Etruska. Ketika itu Romulus dan Remus, dengan suku Latin memutuskan untuk membangun sebuah kota di antara 7 bukit di mana Romulus dan Remus ditemukan. Menurut legenda dari sanalah bangsa Romawi lahir, yang merupakan asimilasi suku Latin dan suku Sabiner, yang diculik dan dipaksa (patung yang menggambarkan penculikan ini, bisa dilihat di kota Florenz), karena suku Latin kekurangan wanita untuk melanjutkan dan memperbanyak keturunan.
Kurang lebih tahun 510 SM, orang Romawi merasa bosan dikuasai oleh seorang raja sehingga terjadi revolusi, yang kemudian terbentuklah Republik dan duduk di kursi legislatifnya bangsa Patrizia yang kaya-kaya. Sampai tahun 200 SM, bangsa Romawi berhasil menaklukkan daerah-daerah di sekitarnya, termasuk Itali Selatan yang sebelumnya dikuasai oleh bangsa Yunani dan melebar hingga Mesir. Tahun 200 SM Julius Caesar naik takhta, sebagai penguasa kuat, Caesar berhasil membuat berbagai reformasi, setelah kematiannya, Octavian seorang turunan terdekat Caesar melanjutkan pangku kekuasaan dengan titel dan nama baru Kaisar Romawi Augustus. Di bawah kekuasaannya Romawi mengalami kedamaian.
Sisa-sisa Peninggalan Bangsa Romawi di Jerman
[caption caption="dok pribadi"]
Nah ... minggu lalu kami mengunjungi sebuah desa dengan penduduk hanya 9000 orang di pinggir anak sungai Rhein di negara bagian NRW. Sebuah desa dengan tampilan mewah ini jelas menunjukkan bahwa desa ini sangat makmur. Salah satunya karena adanya sumber air panas yang konon dapat menyembuhkan organ pernafasan sampai ke organ pencernaan karena mengandung mineral-mineral sehat. Sumber air ini panasnya sampai 42°C, sumber paling terkenal dan paling tua di desa itu peninggalan bangsa Romawi karena itu dinamai Römerquelle atau sumber air bangsa Romawi.
Peninggalan bangsa Romawi ini dapat ditelusuri di mana-mana, sebagai arsitek handal dengan kualitas sepanjang masa, demikian juga karya bangsa Romawi dapat ditemukan di banyak tempat di Jerman. Diantaranya sisa-sisa benteng Romawi Saalburg, Porta Nigra dan Theater amphit di Trier. Walaupun bangsa Romawi bisa dikalahkan oleh bangsa Germania tapi kekuasaan bangsa Romawi di Jerman cukup lama.