Mohon tunggu...
ACJP Cahayahati
ACJP Cahayahati Mohon Tunggu... Insinyur - Life traveler

tukang nonton film, betah nulis dan baca, suka sejarah, senang jalan-jalan, hobi jepret, cinta lingkungan, pegiat konservasi energi dan sayang keluarga

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Artikel Utama

Apa yang Menarik dan Unik dari Belitung ??

19 Juni 2015   17:33 Diperbarui: 20 Juni 2015   02:38 349
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kalau orang Jerman harus terbang ke Mallorca, Itali, Spanyol, Turki, Yunani atau Pantai Utara karena ingin berlibur dan menikmati keindahan lautnya. Maka, Indonesia patut berbangga, kita punya banyak pilihan. Sebagai negara kepulauan, di mana pun kita berada, mencari laut tidak jauh dan sulit. Raja Ampat, yang sedang terkenal, pantai di Pulau Pamutusan Padang, Pulau Bair Maluku, Sulawesi, Kalimantan, Jawa, Bali, Lombok, Belitung dan tentunya masih banyak lagi pantai-pantai indah di Indonesia, kita miliki itu semua.

Nah .... terdekat dari Jakarta, dengan 40 menit terbang, Belitung adalah tempat relaksasi yang sangat menyenangkan. Keistimewaan dan keunikan alam Belitung paling utama adalah bebatuannya. Sejauh mata memandang dari pantainya, bebatuan di darat dan laut menyembul, menyapa awan. Saya turut berbangga jadi orang Indonesia, yang memiliki kecantikan alam ini.

Apa saja yang menarik dan unik dari Belitung ?

1. Batu Satam, Danau Kaolin dan Batu Alam

Berbicara soal batu, setelah melihat Belitung, saya mengerti bahwa Batu dan Belitung sangat erat hubungannya. Ketika kaki keluar dari Bandara Tanjung Pandan, hal pertama yang kami lihat di sebuah bundaran adalah bongkahan besar batu Satam. Batu hitam dengan lekukan-lekukan khas ini konon berasal dari pecahan ledakan batu meteor dengan lapisan bumi, yang ketika jatuh di Belitung kemudian bereaksi dengan timah yang banyak ditemukan di sana sehingga berwarna hitam. Pemandu kami memperlihatkan bila kuku jari tangan didekatkan ke batu satam, batu tersebut bergerak, betul juga. Kenapa bisa bergerak, pemandu kami juga tidak bisa menerangkannya.

Danau biru turkis, yang sedang digali-gali menjadi tujuan wisata pula. Danau ini adalah danau Kaolin untuk bahan baku kosmetik, sabun dll.

 

Lalu bebatuan granit dll nya di pantai dan pulaunya. Menurut pakarnya, bebatuan yang bisa ditemukan di Pulau Belitung ini sangat beragam usianya. Batuan ini merupakan hasil pembekuan magma yang bersifat asam, yaitu dengan kandungan silika yang tinggi, granit tertua tersebar di Belitung bagian barat laut, termasuk di Pantai Tanjung Tinggi, Pulau Kepayang dan Pulau Lengkuas.

Selain itu, di Pantai Tanjung Tinggi, banyak sekali penjual batu akik ... demam akik memang mewabah ya. Dulu sekali, 20 tahunan y.l. an, saya pernah bertemu dengan orang Indonesia, yang di jari-jarinya memakai lebih dari satu cincin berbatu akik. Komentar saya padanya, "wah bagus ya mas ... untuk jaga-jaga dan keselamatan diri !". Tapi ketika pulang yang lalu mertua, sepupu, kakak, kakak ipar, adik ipar, saudara, banyak sekali yang memakai cincin berbatu akik, saya tidak bisa berkomentar apa-apa, lah ... bagaimana bisa jadi penyelamatan diri bila semua orang menggunakannya, ya kan.

Lucunya, mereka saling membanggakan masing-masing batu akik mereka dan kemudian mengetes mana yang paling canggih dengan memoleskan batu akiknya ke layar smart phone, katanya kalau batu akik tersebut canggih maka smart phone akan menerima usapan batu akik itu sama dengan usapan jari. Ketika saya perhatikan, semua batu akik yang dites di layar smart phone itu berfungsi ... hehehe ... jangan-jangan batu apa saja bila diusap perlahan memang berfungsi dan mungkin juga cara ngetes seperti itu tidak benar.

Bila kumpul keluarga atau kumpul rame-rame dengan teman, untuk membuat suasana cair dan bergembira memang perlu adanya sebuah atau beberapa tema obrolan menarik, yang membuat semua orang ikut senang, ya kan. Nah ... ternyata fenomena batu akik ini tidak hanya untuk dikenakan di jari, tapi bisa mencairkan suasana. Kalau orang Jerman butuh alkohol untuk mencairkan suasana, maka orang Indonesia butuh batu akik untuk membuat suasana cair ... hehehhe.

Hebohnya batu akik ini koq mengingatkan saya pada hebohnya kalung / gelang obat atau tanaman Anthurium dulu. Hampir semua orang di kantor saya dulu memakai kalung / gelang obat bermagnet karena dipercaya dapat memperlancar peredaran darah dsb, bahkan dulu pembelian kalung itu bisa dicicil lewat koperasi, lho. Masalah saya dulu, agak gatal saja kalau harus rapat dengan laki-laki berkalung di lembaga penelitian, koq rasanya salah tempat dan janggal.

Sekarang, tidak sedikit saya lihat laki-laki bercincin besar-besar ... hehehehe ... bahkan saya dengar dari obrolan dengan keluarga, ada orang yang tega sampai mengejar dan mendatangi tempat-tempat yang menjual batu akik tercanggih atau termahal. Tampaknya, seperti keasyikannya kolektor perangko, kartu pos, uang logam, komik, gantungan kunci, piringan hitam, mobil tua, mengoleksi batu akik pun menjadi hobi dan bagian dari gaya hidup. Seperti HC Andersen katakan, “Just living is not enough ... one must have sunshine, freedom, and a little flower.” Tentulah, hak setiap orang untuk menentukan gaya hidup dan what kind of little flower, yang mereka butuhkan ... no offense dari saya.

2. Infrastruktur yang baik

Yang saya suka di Belitung juga adalah infrastruktur yang baik. Jalan-jalan bagus dan tidak bolong-bolong, tidak ada kemacetan. Lapangan terbang ada, walaupun menurut saya toiletnya perlu ditambah dan lebih bersih tapi tersedia dan yang terpenting adalah airnya cukup. Rumah sakit dan tempat belanja juga ada tersedia. Untuk turis apalagi fasilitas terjamin, mulai dari toko souvenir, penyewaan sepeda, alat snorkeling, kapal dll, ada. Foto di bawah, jalanannya berwarna-warni kapur karena baru saja melaksanakan tradisi Kaleran (melempar kapur warna).

3. Makanan dan Keterbukaan serta Keramahan Penduduknya

Makanan Belitung yang sangat pas di lidah saya adalah Gangan, sup ikan Ketarap. Hmmmm .... saya bisa terus-terusan menyeruput ikan dan air sup ikan, yang pedas asam segar ini (ups puasa). Lalu ditemani minuman dingin perasan jeruk kunci, lengkap sudah. Mie Atep andalan Belitung memang enak, tapi saya lebih suka Gangannya.

Di Belitung ini ada juga restoran tempo dulu yang memiliki interior zaman dulu namanya RM Timpo Duluk. Semua tamu terkenal yang pernah makan di sana dipajang di dindingnya. Makanan disajikan di atas tampah besar, tempat tissue di dalam corong untuk beli minyak, lucu sekali. Tapi kalau saya jadinya tidak terlalu menikmati makanannya karena asyik melihat-lihat semua dekorasi yang ada di sana.

Pagi-pagi menyusuri Ancolnya Belitung, lalu berjalan menyusuri pantainya sampai ke tempat nelayan melabuhkan kapalnya. Kami selalu disapa dan diajak senyum dengan ramah. Bahkan kami sempat ngobrol dengan seorang nelayan Belitung, yang sangat kental logat Melayunya dan baru akan melaut jam 7 pagi (saya kira tadinya nelayan melaut lebih pagi lagi).

3. Laskar Pelangi - Andrea Hirata - Ahok

Wisata ke lokasi syuting dulu film Laskar Pelangi ada di urutan atas juga selain wisata alam seperti Pantai Tanjung Tinggi, melihat replika Sekolah Laskar Pelangi, mengunjungi Museum Kata di desa Gantong bahkan melewati toko A Ling menjual kapur di desa Manggar bahkan lewat di depan rumah ibunya Ahok juga .... hehehe ... Belitung dan Andrea Hirata lalu sekarang Ahok, tampaknya memang sudah tidak bisa dipisahkan lagi.

Begitulah, kita tidak perlu berkecil hati bila melihat kecantikan negara lain, ternyata kita juga memiliki keindahan alam yang luarbiasa, semoga terus indah dan alami. (ACJP)

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun