Mohon tunggu...
ACJP Cahayahati
ACJP Cahayahati Mohon Tunggu... Insinyur - Life traveler

tukang nonton film, betah nulis dan baca, suka sejarah, senang jalan-jalan, hobi jepret, cinta lingkungan, pegiat konservasi energi dan sayang keluarga

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Warisan Budaya Dunia UNESCO : Benteng Perbatasan Romawi Saalburg

14 Maret 2014   07:44 Diperbarui: 24 Juni 2015   00:57 316
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Banyak Jalan Menuju ke Roma, sebuah ungkapan yang ternyata tidak hanya dalam bahasa Indonesia sering didengar tapi juga dalam bahasa Jerman Alle Wege führen nach Rom atau bahasa Inggris All roads lead to Rome sering diucapkan.

Pada kenyataanya ternyata ungkapan ini memang tidak berlebihan karena bangsa Romawi ini telah membangun jalan sepanjang 80.000 km selama mereka berkuasa, 2 kali diameter bumi !!! Sungguh luarbiasa, apalagi bila dipikirkan teknologi sebelum dan di awal masehi, kurang lebih  2000 tahun yang lalu dengan sekarang, tentulah seperti bumi dan langit. Namun, mereka berhasil menembus belantara, menyeberang lautan untuk menguasai hampir seluruh Eropa, Afrika Utara sampai ke Mesir, Arab, Syria, Turki.

[caption id="attachment_326349" align="aligncenter" width="541" caption="Yang berwarna daerah kekuasaan bangsa Romawi (dok pribadi)"][/caption]

[caption id="attachment_326350" align="aligncenter" width="526" caption="Jalan buatan bangsa Romawi (dok pribadi)"]

13947322601045082800
13947322601045082800
[/caption]

Bukti kemajuan teknik dan strategi bangsa Romawi ini kami lihat saat jalan-jalan ke Saalburg, sebuah benteng perbatasan bangsa Romawi di Bad Homburg, di Utara Frankfurt yang dulu bersebelahan dengan teritori bangsa Germania, yang sekarang menjadi sebuah museum dan masuk dalam warisan budaya dunia UNESCO.

Sejarah Benteng Saalburg

[caption id="attachment_326352" align="aligncenter" width="603" caption="Tampak depan benteng Saalburg (dok pribadi)"]

1394732363884849926
1394732363884849926
[/caption]

[caption id="attachment_326353" align="aligncenter" width="460" caption="Patung tentara Romawi (dok pribadi)"]

13947324711378920982
13947324711378920982
[/caption]

Sejarah benteng Saalburg ini dimulai dari abad ke-1, kemudian terus berkembang sampai pertengahan abad ke-3 dan akhirnya hancur lebur oleh serangan bangsa Germania. Padahal sebelum serangan bangsa Germania datang, benteng Saalburg ini telah demikian berkembang sampai dihuni kurang lebih 2000 tentara dan sipil di sekitar benteng.

Menyusuri lagi mundur sejarah bangsa Romawi, membuat saya sering menarik nafas panjang. Sisa-sisa bangunan Romawi di Eropa ini bisa disaksikan sampai sekarang. Dalam beberapa tampilan pameran disebutkan bahwa arsitektur bagi bangsa Romawi adalah pekerjaan seumur hidup, sehingga tidak heran demikian kokohnya bangunan mereka, banyak bangunan bahkan sampai sekarang masih berfungsi seperti Cloaca Maxima, gorong-gorong air buangan di Roma.

Karya arsitek besar bangsa Romawi seperti aquadukt, saluran air, arena pertunjukkan seperti Colloseum di Roma sampai sekarang masih bisa dilihat kemegahannya. Demikian juga, jalan terpenting zaman Romawi dulu via Claudia Augustus pun beberapa sampai sekarang masih bisa dilalui dan jadi atraksi turis pecinta sejarah.

Satu hal yang paling penting serta paling dihargai oleh bangsa Romawi dulu adalah pembuat jembatan. Demikian tingginya status pembuat jembatan, sampai-sampai Pontifex atau Pembuat Jembatan, menjadi gelar kehormatan untuk sebuah jabatan tertinggi. Tak heran, karena itu pula sekarang ini Paus di Roma mendapat julukan PONTIFEX MAXIMUS yang artinya si pembuat jembatan terbesar.

[caption id="attachment_326354" align="aligncenter" width="603" caption="Jembatan buatan bangsa Romawi (dok pribadi)"]

13947325742046596684
13947325742046596684
[/caption]

Kehidupan Tentara Romawi

Hal menarik lain di museum bekas benteng ini adalah tampilan kehidupan sehari-hari zaman Romawi dulu, mulai dari timba air, sepatu, peralatan masak sampai pada permainan para tentara Romawi dulu. Ternyata, dibalik kegagahan dan kekuatan strategi perang bangsa Romawi, tentara Romawi tetaplah manusia seperti saya dan kita semua, yang membutuhkan air, sandang, pangan, papan dan bahkan hiburan permainan. Sejarah memang selalu menarik untuk disimak, ya. (ACJP)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun