Mohon tunggu...
ACJP Cahayahati
ACJP Cahayahati Mohon Tunggu... Insinyur - Life traveler

tukang nonton film, betah nulis dan baca, suka sejarah, senang jalan-jalan, hobi jepret, cinta lingkungan, pegiat konservasi energi dan sayang keluarga

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Tradisi Pesta Kelinci di Pinggir Danau Konstanz

21 Juli 2014   06:17 Diperbarui: 18 Juni 2015   05:44 531
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="attachment_348842" align="aligncenter" width="494" caption="dok pribadi"][/caption]

Hans Christian Andersen pernah berkata :" Just living is not enough. One must have sunshine, freedom and a little flower." Kalau mengingat ini, saya hanya bisa mengamini, hidup terlalu menyesakkan bila hanya dipenuhi aturan, standar dan kewajiban, manusia juga membutuhkan sesuatu yang menyenangkan, kebebasan dan keindahan, supaya dalam menjalani aturan, standar dan kewajiban pun akan terasa ringan dan menyenangkan

[caption id="attachment_348835" align="aligncenter" width="291" caption="Pawai Anak (dok pribadi)"]

140587175289268128
140587175289268128
[/caption]

[caption id="attachment_348844" align="aligncenter" width="339" caption="dok pribadi"]

1405872326102978928
1405872326102978928
[/caption]

[caption id="attachment_348847" align="aligncenter" width="296" caption="ups sepatunya kemasukkan batu (dok pribadi)"]

14058724041628579345
14058724041628579345
[/caption]

[caption id="attachment_348848" align="aligncenter" width="350" caption="jago ya ... (dok pribadi)"]

14058724911585061556
14058724911585061556
[/caption]

[caption id="attachment_348849" align="aligncenter" width="368" caption="dok pribadi"]

14058725501896348466
14058725501896348466
[/caption]

[caption id="attachment_348839" align="aligncenter" width="509" caption="Warna warni kostum yang cantik (dok pribadi)"]

1405872160737805676
1405872160737805676
[/caption]

Nah, tadi siang saya menyaksikan this little flower, indahnya bunga kehidupan, berupa tradisi orang Jerman merayakan Pesta Kelinci Danau (itu kalau diterjemahkan), orang Jerman sendiri menamakannya Seehasenfest.

Pesta kelinci danau ini sudah dilakukan sejak tahun 1949, tujuan awalnya untuk menghibur anak-anak dari trauma Perang Dunia ke-2. Awalnya sih karena kas kota kosong karena baru perang, orang Jerman merayakannya modal dengkul saja, serba sukarela .... yang menjadi Seehase atau Kelinci Danau (danau karena kota ini di pinggir danau letaknya) pun ya sukarela, yang penting anak-anak merasa terhibur dengan adanya Kelinci Danau ini.
Yang menjadi Kelinci biasanya laki-laki dewasa yang berkostum kelinci (uih ... tak terbayang berkostum bulu di suhu hampir 30°C siang tadi), mereka melakukan pawai, pasar permainan, atraksi hiburan seperti di Dunia Fantasi. Seruuuu sekali, kota kecil yang tadinya hanya berpenduduk 50.000 orang ini ... wah tampak padat sekali, tua muda dan anak-anak. Apalagi pesta ini dilakukan di akhir ajaran sekolah, jadilah tradisi pesta anak yang seru.
Jerman memang tidak hanya jagoan main sepak bola tapi mereka juga sangat menghormati dan menjaga tradisi. Kerja sama solid tidak hanya mereka tunjukkan dalam Pertandingan Sepak Bola Dunia yang baru saja berlalu tapi bisa terlihat dalam pawai pesta kota ini, banyak pihak terlihat terlibat untuk kesuksesan pesta anak ini, pawainya sendiri diikuti oleh anak-anak dan guru mereka dari berbagai SD sampai SMA. Semoga kesolidan pun kita miliki menjelang pengumuman dari KPU. Apa pun keputusan Pilpres, kita harus hargai. Nah ... silakan deh menikmati hasil jepretannya, ya. (ACJP)

[caption id="attachment_348832" align="aligncenter" width="454" caption="Pawai di mana pun selalu diawali oleh mobil polisi (dok pribadi)"]

1405871577855707299
1405871577855707299
[/caption]

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun